Saturday, 26 November 2016

F-35C Akan Bergabung Dengan Kapal Induk 2018


Jet tempur siluman F-35C dijadwalkan akan secara resmi beroperasi dari kapal induk Amerika mulai 2018 mendatang. Ini akan menjadi pesawat generasi kelima berbasis kapal induk yang akan resmi beroperasi. Pesawat ini diharapkan akan memberikan kemampuan dan flesibiltas serangan yang lebih tinggi pada Angkatan Laut Amerika. Kapal induk akan lebih mampu menghadapi musuh di laut yang dilengkapi dengan system pertahanan udara yang canggih serta kemampuan untuk menyerang daratan dengan tingkat kejutan tinggi.

Pesawat ini dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 2018 bergabung dengan F/A-18 Super Hornet, E-2D Hawkeye dan pesawat lainnya. Selama lima tahun ke depan, Angkatan Laut berencana mengakuisisi sebanyak 60 atau lebih pesawat baru ini.
F-35C direkayasa dengan teknologi baru yang disebut Delta Flight Path yang membantu pilot untuk lebih mudah melakukan pendaratan di dek kapal. Pilot tes dan teknisi menyebutkan teknologi Delta Flight Path telah secara signifikan mengurangi beban kerja pilot untuk melakukan pendekatan pendaratan di kapal induk, meningkatkan margin keamanan selama pendekatan dan mengurangi dispersi touchdown.

Pendaratan kapal induk tidak semudah yang dibayangkan. Pilot harus memperhitungkan kecepatan angin, kondisi atmosfer dan kecepatan kapal. Pilot mengikuti lampu kuning di dek penerbangan kapal yang disebut Freshnel Lens untuk membantu mereka berada pada lintasan yang benar.

Siluman F-35C memiliki radar cross section (RCS) rendah yang diharapkan akan memberikan kemampuan serangan, pengawasan, intelijen dan pengintaian yang belum pernah dimiliki kapal induk sebelumnya. Pesawat ini merupakan bagian dari strategi Angkatan Laut untuk mengantisipasi keterlibatan mereka dalam pertempuran besar di wilayah yang dijaga oleh system pertahanan udara serta jet tempur yang canggih.

F-35C memiliki lebar sayap 51 kaki lebih besar dari F-35A dan F-35B yang digunakan Korps Marinir dengan kemampuan lepas landas pendek dan mendarat vertical. Pesawat bisa membawa 19.000 pon bahan bakar dan 18.000 pon senjata. Berat kosong F-35C sekitar 3.500 pon. Pesawat ini dapat menembakkan dua rudal udara ke udara AIM-120 dan dua Joint Direct Attack Munitions 2.000 pon. F-35C dapat mencapai kecepatan hingga 1,6 Mach dan rentang terbang lebih dari 1.200 mil laut.

Pada tahun 2025, sayap kapal induk Amerika akan terdiri dari kombinasi antara F-35C, F/A-18 E/F Super Hornet, pesawat serangan elektronik EA-18G Growlers, pesawat manajemen pertempuran dan control E-2D Hawkeye, helikopter MH-60 R/S dan pesawat logistik yang akan diisi oleh tiltrotor Osprey. Dilengkapi dengan kelompok tempur kapal induk yang terdiri dari destroyer, penjelajah dan kapal selam, maka F-35C suka atau tidak suka akan menjadikan musuh harus dibuat untuk berpikir semakin keras guna melawannya.

0 comments:

Post a Comment