Friday, 25 November 2016

Saab Tunda Penerbangan Perdana Gripen-E


Saab memutuskan untuk menunda penerbangan pertama jet tempur Gripen-E selama enam bulan. Hal ini untuk memenuhi persyaratan kualifikasi software yang digunakan pesawat tersebut. Tetapi Saab meyakini penundaan ini tidak akan mengganggu jadwal pengiriman pesawat tempur pertama ke Angkatan Udara Swedia.

Berbicara di London pada 23 November 2016, enam bulan setelah peluncuran pesawat pertama Gripen E, kepala operasi Saab Aeronautics, Lars Ydreskog, mengungkapkan penerbangan perdana akan dilakukan pada kuartal kedua 2017. Rencana semula Gripen E akan diterbangkan pada akhir tahun ini.

Ydreskog mengatakan Saab memilih untuk sepenuhnya memenuhi syarat distributed integrated modular avionics (DIMA) dengan standar komersial sebelum penerbangan pertama, dengan aktivitas yang akan divalidasi oleh otoritas penerbangan militer Swedia, Flygi.

"Ini bukan kebutuhan pelanggan atau otoritas, itu adalah keputusan bisnis yang kami diambil. Kami yakin itu akan menguntungkan pelanggan kami dengan jet tempur yang stabil dan kuat", kata Ydreskog.

Disamakan dengan aplikasi smartphone, DIMA akan memungkinkan Saab untuk cepat mengembangkan dan mengintegrasikan fungsi-fungsi baru pada Gripen E tanpa menyentuh software penerbangan penting jet.

"Perusahaan telah buktikan bahwa hal itu dapat mengembangkan perangkat lunak, mengujinya di simulator dan terbang keesokan harinya", kata Ydreskog.
"Gripen E berada di trek untuk pengiriman pelanggan pertama di 2019 dan untuk mencapai kemampuan operasional awal dengan fungsi yang diperlukan," lanjut Ydreskog.

Saat ini sudah ada dua pesawat uji yang dibangun, yakni Gripen E 39-7 dan 39-8. Sementara tiga pesawat uji Gripen E lainnya sudah dalam manufaktur tahap akhir.
Sementara itu, pada tanggal 22 November Saab dan Embraer membuka fasilitas jaringan Gripen di Gaviao Peixoto. Sekitar 20 dari 100 insinyur Embraer telah menerima pelatihan di Linköping dan baru saja kembali ke Brasil. Fasilitas baru menurut kepala Saab Aeronautics Gripen, Jerker Ahlqvist, fasilitas sudah penuh aktivitas.

Fasilitas ini akan digunakan untuk mengembangkan Gripen E angkatan udara Brasil termasuk integrasi senjata baru dan penyelesaian model F dua kursi. Embraer juga akan terlibat dalam penyediaan Gripen E/F ke Kolumbia jika jenis tersebut dipilih untuk memenuhi kebutuhan tempur Bogotá di masa depan. Pesanan pasti yang sudah ada sat ini adalah 60 pesawat satu kursi untuk Swedia dan 36 untuk Brazil.

0 comments:

Post a Comment