Saab
memutuskan untuk menunda penerbangan pertama jet tempur Gripen-E selama enam
bulan. Hal ini untuk memenuhi persyaratan kualifikasi software yang
digunakan pesawat tersebut. Tetapi Saab
meyakini penundaan ini tidak akan mengganggu jadwal pengiriman pesawat tempur
pertama ke Angkatan Udara Swedia.
Berbicara di
London pada 23 November 2016, enam bulan setelah peluncuran pesawat pertama
Gripen E, kepala operasi Saab Aeronautics, Lars Ydreskog, mengungkapkan
penerbangan perdana akan dilakukan pada kuartal kedua 2017. Rencana semula
Gripen E akan diterbangkan pada akhir tahun ini.
Ydreskog
mengatakan Saab memilih untuk sepenuhnya memenuhi syarat distributed integrated
modular avionics (DIMA) dengan standar komersial sebelum penerbangan pertama,
dengan aktivitas yang akan divalidasi oleh otoritas penerbangan militer Swedia,
Flygi.
"Ini bukan
kebutuhan pelanggan atau otoritas, itu adalah keputusan bisnis yang kami diambil.
Kami yakin itu akan menguntungkan pelanggan kami dengan jet tempur yang stabil
dan kuat", kata Ydreskog.
Disamakan
dengan aplikasi smartphone, DIMA akan memungkinkan Saab untuk cepat
mengembangkan dan mengintegrasikan fungsi-fungsi baru pada Gripen E tanpa
menyentuh software penerbangan penting jet.
"Perusahaan
telah buktikan bahwa hal itu dapat mengembangkan perangkat lunak, mengujinya di
simulator dan terbang keesokan harinya", kata Ydreskog.
"Gripen E
berada di trek untuk pengiriman pelanggan pertama di 2019 dan untuk mencapai
kemampuan operasional awal dengan fungsi yang diperlukan," lanjut Ydreskog.
Saat ini
sudah ada dua pesawat uji yang dibangun, yakni Gripen E 39-7 dan 39-8. Sementara
tiga pesawat uji Gripen E lainnya sudah dalam manufaktur tahap akhir.
Sementara
itu, pada tanggal 22 November Saab dan Embraer membuka fasilitas jaringan
Gripen di Gaviao Peixoto. Sekitar 20 dari 100 insinyur
Embraer telah menerima pelatihan di Linköping dan baru saja kembali ke Brasil.
Fasilitas baru menurut kepala Saab Aeronautics Gripen, Jerker Ahlqvist,
fasilitas sudah penuh aktivitas.
Fasilitas
ini akan digunakan untuk mengembangkan Gripen E angkatan udara Brasil termasuk
integrasi senjata baru dan penyelesaian model F dua kursi. Embraer juga
akan terlibat dalam penyediaan Gripen E/F ke Kolumbia jika jenis tersebut
dipilih untuk memenuhi kebutuhan tempur Bogotá di masa depan. Pesanan pasti
yang sudah ada sat ini adalah 60 pesawat satu kursi untuk Swedia dan 36 untuk
Brazil.
0 comments:
Post a Comment