Setiap
prajurit Artileri Medan (Armed), disamping kemampuannya menembak senjata
ringan, juga harus memiliki kemahiran menembak senjata berat. Untuk
meningkatkan kemampuan tersebut, 200 prajurit dari Yonarmed 1/Roket Kostrad dan
Yonarmed 11/Meriam Kostrad melaksanakan latihan menembak senjata terintregasi,
di kawasan Pesisir Selatan Pantai Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, Kamis
(25/11/2016).
Latihan
menembak senjata berat ini merupakan puncak latihan mengakhiri Uji Kesiapan
Tempur Baterai yang sudah ditetapkan dalam siklus Program Latihan Standarisasi
(Proglatsi) Batalyon Armed 1/Roket Kostrad dan Yonarmed 11/Meriam Kostrad.
Dalam
latihan menembak senjata berat, tentunya diawali dengan ratifikasi meriam yang
dilaksanakan oleh para personel ahli meriam dibantu tim Peralatan Denpal Divif
2 Kostrad. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang dicapai dalam pemeliharaan dan
pengecekan meriam diperoleh keamanan dalam pelaksanaan Latihan Menembak Senjata
Berat (Latbakjatrat) ini.
Para
prajurit melaksanakan latihan menembak menggunakan meriam kaliber M-48 76 mm
yang memiliki jangkauan sekitar 8.000 meter dan meriam M2A2 105 mm tarik yang
memiliki jangkauan sekitar1.200 meter. Sebanyak 12 pucuk meriam diletakkan
berjajar tidak jauhdari bibir pantai untuk ditembakkan secara bergantian.
Latihan ini
bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan Tim
Pelaksana Tembakan (Kelompok Peninjau, Kelompok Pibak dan Pok Satbak) serta
didukung oleh prosedur komunikasi dan pengamanan dalam melaksanakan latihan
menembak senjata berat.
Materi pokok
dalam latihan ini terdiri dari tembakan pencatatan teliti, tembakan
bidang biasa, tembakan bidang aba-aba istimewa dan tembakan bidang koreksi
istimewa. Diharapkan dengan latihan ini dapat mewujudkan kemampuan Satuan Armed
yang handal dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok pertempuran dan membantu
satuan manuver.
0 comments:
Post a Comment