Terjepitnya
kelompok Islamic State (ISIS) di wilayah Timur Tengah akan menjadi ancaman bagi
wilayah Asia. Sebab, ada indikasi bahwa ISIS akan bergerak merangsek masuk ke
Asia, terutama Asia Tenggara.
"Makanya,
kami mengimbau pemerintah agar segera cepat mengambil alih wilayah Poso. Mereka
sudah mengincar Poso sebagai 'markas' mereka di Asia, selain di Filipina
Selatan," ucap Kabid Investigasi Densus 88, Faisal Tayib, pada Simposium
mengenai terorisme di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Indonesia,
Depok, Rabu (30/11/2016).
Menurut
penuturan Faisal, afiliasi-afiliasi atau pecahan dari ISIS akan mencoba
menguasai Poso terlebih dahulu, seperti halnya kelompok Abu Sayyaf yang sudah
menguasai wilayah Mindanao, Filipina Selatan.
"Apalagi
Filipina Selatan itu kan berbatasan juga dengan Indonesia. Ini yang harus kita
waspadai. Mereka bisa dengan mudah masuk dan menduduki Poso," ucapnya
lagi.
Dalam
menghalau hal ini, Faisal mengatakan ada kerja sama ASEANPOL di mana
negara-negara ASEAN berdiskusi dan merencanakan rencana kewaspadaan untuk
meredam terorisme di wilayah Asia.
"Ada
capacity building juga antara negara-negara ASEAN. Setiap tahun ada
pertemuannya, dan kita mengirimkan lima sampai enam wakil kita untuk pertemuan
ini," ungkap Faisal.
Direktur Jenderal
Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Jose Tavares juga menegaskan hal
yang sama, bahwa jika terorisme masuk ke wilayah Asia, hal tersebut akan
merusak apa yang sudah dibangun oleh ASEAN.
ASEAN yang
selama ini mengedepankan stabilitas, kedamaian dan keseimbangan pun dengan
terang-terangan berusaha membuat kawasannya bebas dari terorisme dan
ekstremisme.
Jose
menambahkan bahwa kini perekrutan militan-militan semakin marak. Bahkan, anak
kecil dan remaja pun dicuci otaknya demi masuk menjadi anggota kelompok militan
tersebut dan bergabung untuk menghancurkan dunia.
0 comments:
Post a Comment