Monday, 28 November 2016

Perang Dingin Baru Di Kedalaman Air


Drone bawah air yang dipersenjatai dengan rudal telah menjadi fase baru dari perang modern dengan memanfaatkan robot untuk berpatroli di bawah air. Pentagon terus mencari upaya untuk menyebarkan teknologi baru ini meskipun kondisi yang keras akan sangat menantang untuk dipecahkan termasuk korosi dari air laut, tekanan air dan kesulitan komunikasi.

Pemikiran di balik fokus pada bawah air karena laut tidak ubahnya seperti daratan yang telah menjadi pusat konflik akibat klaim tumpang tindih dari banyak Negara. Rencana Pentagon juga akan mencakup apa yang seorang pejabat Angkatan Laut sebut "Eisenhower highway network atau jaringan Eisenhower" dimana kapal induk akan menjadi tempat pemberhentian drone bawah laut untuk mengisi ulang daya setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun berada di bawah air.

Corsicana Daily Sun melaporkan Minggu 26 November 2016, Angkatan Laut AS sedang menguji sistem baru yang dirancang untuk memetakan dasar laut, mencari ranjau, mencari kapal selam dan melancarkan serangan. Militer kini telah memamerkan kapal selam tak berawak Boeing Echo Voyager sepanjang 51 kaki. 

Penulis laporan berjudul Emerging Era Undersea Warfare, Bryan Clark, mengatakan kepada The Daily Star tujuannya adalah untuk memiliki kendaraan bawah air tak berawak yang dikirimkan dari kapal selam yang akan bertindak seperti kapal induk.

"Pentagon merasa AS memiliki posisi yang baik untuk melakukan perang bawah air dan peperangan anti-kapal selam yang lebih baik daripada negara lain," katanya.

Kemampuan ini menjadi sangat menentukan karena sejumlah Negara telah mampu untuk melawan kekuatan Amerika di permukaan. Jadi di masa depan, Amerika akan sangat bergantung pada kekuatan bawah air.

Sementara negara-negara lain seperti Rusia juga telah mengembangkan teknologi serupa. Bahkan beberapa waktu silam, sebuah dokumen bocor (atau sengaja dibocorkan) tentang Program yang dikenal sebagai Status-6. Program ini merupakan pembangunan kapal selam tanpa awak yang membawa muatan nuklir. Kapal selam ini direncanakan untuk diluncurkan dan menghancurkan kawasan pantai musuh hingga menimbulkan kerusakan yang sangat mengerikan.

0 comments:

Post a Comment