Saturday, 12 November 2016

Destroyer Sejong The Great, Penghancur Berteknologi AEGIS Dari Korea Selatan

Kelas Sejong Daewang atau The Sejong the Great class yang juga dikenal sebagai DDH-III, adalah kelas baru dari tiga kapal perusak berpeluru kendali yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Korea Selatan.


Kapal perang kelas DDH-III adalah kapal terbesar dalam armada ROKN dan merupakan satu-satunya kapal perusak Korea yang membawa sistem tempur Aegis. Setiap kapal memiliki bobot perpindahan beban penuh 10,000 ton dan dilengkapi 300 awak.

Perusak DDH-III dikembangkan di bawah Program Destroyer Exsperimental Korea (KDX) untuk melaksanakan operasi air biru. Tiga perusak Sejong the Great class dibangun oleh Hyundai Heavy Industries dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering ditugaskan antara tahun 2008 dan 2012.
Perusak Kelas Sejong digunakan dalam operasi perang angkatan laut, anti-kapal selam perang dan perang anti-pesawat konvensional.
Kapal mampu melakukan serangan akurat pada target utama musuh, dan dapat melindungi ponsel dan konvoi armada dari pesawat musuh dan peluru kendali.
Destroyer ini juga mendukung MASOC (Maritime Air Support Operation Centre) yang mengontrol semua pesawat taktis operasi di laut. Kapal ini memungkinkan ROKN untuk melindungi perairan Korea dari ancaman udara, kapal permukaan, dan bawah permukaan.


Untuk persenjataan Kelas Sejong dipersenjatai dengan 16 rudal anti-kapal jarak menengah SSM-700K Hae Sung dan 32 rudal serangan darat Hyunmoo III.
Dua sistem peluncuran vertikal (VLS) MK 41, satu dengan 48 shell dan lain dengan 32 sheel dipasang di depan dan belakang kapal untuk menembakkan rudal SM-2 Blok IIIB.


Kapal juga membawa senapan mesin Goalkeeper 30mm sebagai sistem pertahanan jarak dekat atau close-in weapon system (CIWS) dan RIM-116 rolling airframe missile (RAM) block 1 21-round launcher.
Meriam utama adalah L62 Mk-45 Mod 4 127mm yang bisa menembakkan 16 sampai 20 putaran setiap satu menit dengan jangkauan 24km.

Persenjataan anti-kapal selam termasuk roket anti kapal selam K-ASROC Hong Sahng-uh (Red Shark) dan torpedo K745 LW Cheong Sahng-uh (Blue Shark). Sebanyak 16 roket ditembakkan dari peluncur dipasang di buritan.

membawa meriam Mk-45 Mod 4, close-in weapon system (CIWS) Goalkeeper, rudal anti-kapal / anti-pesawat, serta roket dan torpedo anti-kapal selam.
Perusak menawarkan fasilitas pendaratan untuk dua helikopter dan memiliki sistem propulsi combined gas and gas turbine (COGAG) yang dikombinasikan dan memastikan kecepatan maksimum 30kt.

0 comments:

Post a Comment