Pangkalan laut Rusia baru di Tartus, Suriah bisa menampung kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir yang memungkinkan Moskow memperluas kehadiran dan peranan angkatan lautnya di Laut Tengah, demikian disampaikan anggota parlemen majelis tinggi Rusia, Senin (21/11/2016).
Pada Oktober lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan rencana untuk membangun pangkalan laut permanen di bagian barat kota pelabuhan Tartus, Suriah, yang telah menjadi fasilitas perawatan dan pendukung bagi AL Rusia sejak 1977.
“Bahkan sampai saat ini, fasilitas di Tartus dapat menampung kapal perang dan kapal sipil, serta beberapa jenis kapal selam. Setelah peningkatan infrastrukturnya, Tartus akan dapat menampung kapal papan atas,” terang Ketua Komite Dewan Pertahanan dan Keamanan Rusia Viktor Ozerov dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti. Kapal papan atas yang dimaksud yaitu kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir.
“Kami percaya bahwa semua upaya yang diperlukan untuk menampung kapal papan atas, seperti kapal induk Laksamana Kuznetsov, akan terwujud di Tartus,” kata Ozerov. Menurut sang anggota parlemen, pangkalan yang sedang direnovasi di Tartus akan memungkinkan Moskow memperbesar satuan tugas angkatan lautnya di Laut Tengah untuk memperluas spektrum kehadiran dan misi di wilayah penting yang strategis.
“Pangkalan tersebut akan digunakan tidak hanya untuk memerangi terorisme, namun juga untuk mendukung berbagai misi keamanan, mulai dari menyapu ranjau hingga pertempuran melawan pembajakan di laut,” papar Ozerov.
Perjanjian antara Rusia dan Suriah mengenai pangkalan laut permanen Rusia di Pelabuhan Tartus, Suriah, akan berlaku untuk kurun waktu minimal selama 49 tahun. Saat ini, Tartus merupakan satu-satunya pangkalan pendukung Angkatan Laut Rusia di Laut Tengah. Saat ini fasilitas Tartus diawaki secara eksklusif oleh warga sipil.
0 comments:
Post a Comment