Pemerintah Malaysia akan membeli empat kapal perang dari China dalam sebuah kesepakatan pertahanan yang penting. Kesepakatan yang diumumkan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak ini menandai potensi pergeseran strategis dari Amerika Serikat.
Kesepakatan ini menandai pertama kalinya Kuala Lumpur membeli kapal-kapal perang dari Beijing. Sesuai kesepakatan tersebut, dua dari empat kapal perang tersebut akan dirakit di Malaysia dan dua lagi dirakit di China.
"Saya menyebut ini keputusan penting karena sebelum ini kita tidak pernah membeli kapal-kapal seperti itu dari China," ujar Najib usai pembicaraan dengan PM China Li Keqiang di Beijing pada Selasa (1/11) seperti dilansir media Malaysia, The Star dan dilansir AFP, Rabu (2/11/2016).
Malaysia selama ini membeli sebagian besar armada pertahanannya dari Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Eropa. Para pengamat menilai kesepakatan tersebut merupakan kemunduran bagi "poros" Washington terhadap Asia, dan menekankan pengaruh ekonomi dan diplomatik China di wilayah Asia.
"Ini merupakan norma regional yang baru. Sekarang China mengimplementasikan kekuasaan dan AS dalam kemunduran," ujar pengamat politik Asia Tenggara, Bridget Welsh.
Menurut Gu Xiaosong, periset di Guangxi Academy of Social Sciences, kesepakatan ini menandai makin menonjolnya pengaruh China.
"Situasi diplomatik Asia Tenggara telah bergeser menuju China, menyusul kunjungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan pemimpin Vietnam tahun ini," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment