Thursday, 3 November 2016

PT Lundin, Kembali Bangkit Di Indo Defence 2016


Galangan kapal PT Lundin berada di trek untuk mengirimkan kapal pengganti KRI Klewang Angkatan Laut Indonesia yang hancur dalam kebakaran empat tahun lalu, konfirmasi CEO perusahaan.
John Lundin mengatakan bahwa perusahaannya masih pada jadwal untuk memberikan kapal trimaran 63 m baru akhir tahun depan, dengan kemajuan pembangunan telah mencapai lebih dari 30% di fasilitas Banyuwangi, Jawa Timur.

Dibangun dengan bahan komposit modern, KRI Klewang direncanakan menjadi fast attack craft, menggabungkan 4-8 rudal anti kapal dengan fitur siluman yang mengurangi pantulan radar dan thermal signatures.
Tak lama setelah dikirim pada tahun 2012, kapal terbakar dan akhirnya hancur. Meskipun penyelidikan dari beberapa tim telah dilakukan dan fokus pada struktur komposit kapal, penyebab utama kebakaran masih belum diketahui.
“Setelah kecelakaan itu telah ada beberapa re-evaluasi dan penilaian, tapi kami berharap bisa meluncurkannya tahun depan,” kata Lundin. “Tentu saja, orang memiliki beberapa kekhawatiran tentang komposit setelah ini, itu sebabnya kami mulai beberapa proyek penelitian.”

PT Lundin telah bekerja dengan laboratorium penelitian Indonesia untuk mendapatkan persetujuan solusi baru yang mereka sebut sebagai “self-extinguishing resin”, yang merupakan komponen dari bahan komposit. “Kinerja jauh lebih baik dari aluminium,” jelas Lundin.

Laporan terbaru telah menunjukkan bahwa Indonesia telah memotong dana untuk proyek ini, dan integrator sistem misi utama Saab yang rencananya akan menyediakan CMS kapal, senjata dan sistem radar juga telah menarik diri dari proyek tersebut.
Lundin tidak bisa menjelaskan alasan penarikan Saab dari proyek tersebut. Dia mengatakan bahwa kapal pertama bisa menjadi demonstrator teknologi, namun menegaskan kembali bahwa proyek secara keseluruhan tidak dibatalkan.

Integrasi baru CMS dan sistem senjata akan ditentukan oleh Angkatan Laut Indonesia, dengan pilihan potensial untuk rudal anti kapal menjadi C-704 China, RBS15 Saab, Kongsberg Naval Strike Missile dan Exocet MBDA.

Ketertarikan kapal siluman tidak terbatas pada Indonesia, kata Lundin, beberapa negara menunjukkan minat untuk ‘light missile boats’, yang lebih kecil dan lebih murah daripada kapal tradisional. Kapal tersebut sangat cocok untuk operasi seperti kontra pembajakan di perairan pesisir.
Kapal dapat membawa sebuah RHIB 12 m, cukup besar untuk 10 orang pasukan pendarat.
“If you do not have global interests we believe in fast and short range” kata Lundin. “Kecil, berteknologi tinggi, pembangunan infrastruktur kapal juga lebih mudah.”

0 comments:

Post a Comment