Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull telah
menandatangani kesepakatan peningkatan pertahanan terkait masalah perdagangan
dan keamanan kawasan, pasca pertemuan di Sydney.
Para
pemimpin Australia dan Jepang hari Sabtu (14/1) sepakat untuk memperkuat
kerjasama antara militer mereka, sementara Jepang berusaha memperkuat hubungan
keamanan di seluruh kawasan Asia-Pasifik di tengah-tengah keprihatinan kekuatan
militer China yang meningkat.
Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull telah
menandatangani kesepakatan peningkatan pertahanan terkait masalah perdagangan
dan keamanan kawasan, pasca pertemuan di Sydney.
Kedua
pemimpin mengatakan persetujuan itu akan memungkinkan militer mereka untuk
saling menyediakan dukungan logistik dalam latihan dan bekerja ke arah
persetujuan yang hendak mempermudah untuk ikut dalam latihan militer bersama.
“Hubungan
antara Australia dan Jepang lebih erat, lebih dekat, dan lebih konstruktif
daripada kapanpun dalam sejarah,” kata Turnbull kepada para wartawan setelah
pertemuan dengan Abe.
Abe tiba
dari Filipina hari Jumat dalam persinggahan kedua perlawatan empat negaranya
yang dimaksudkan untuk memperkuat perdagangan dan keamanan Jepang di
tengah-tengah munculnya China sebagai kekuatan militer di Pasifik. Setelah
Australia ia akan mengujungi Indonesia dan Vietnam.
Setelah
pertemuan mereka, Abe mengatakan negara-negara akan meningkatkan koordinasi
mereka mengenai kegiatan di Laut China Selatan yang disengketakan dan ancaman
nuklir dari Korea Utara.
“Dalam
keadaan di mana ada peningkatan ketidakpastian dan kekaburan skenario politik,
keamanan dan ekonomi, penting untuk menjaga dan meningkatkan kekuatan
ketertiban internasional yang bebas dan terbuka yang berdasarkan peraturan,”
kata Abe melalui penerjemah.
“Lebih
penting daripada kapanpun sebelumnya bagi Jepang dan Australia sebagai mitra
strategi khusus untuk memainkan peran pelopor bagi perdamaian dan kemakmuran
kawasan,” lanjutnya.
Abe dan
Turnbull juga menegaskan kembali dukungan mereka pada persetujuan Kemitraan
Trans-Pasifik, perjanjian perdagangan 12 negara yang hendak dibatalkan oleh
bakal presiden Amerika Donald Trump. Namun, kedua
negara mengemukakan pentingnya memelihara hubungan dengan Amerika Serikat dan
berjanji untuk bekerjasama secara konstruktif dengan pemimpin yang
kontroversial itu.
0 comments:
Post a Comment