Pencarian
empat anggota TNI AL hilang di perairan Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi
Utara (Sulut), memasuki hari ke-25 sejak hilang kontak pada Rabu 14 Desember
2016. Upaya pencarian masih terus dilakukan, namun sampai kini belum juga ada
hasil.
“Kami berharap
putra kami bersama tiga rekannya bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat
dan sehat,” ucap ayah salah seorang anggota TNI AL yang hilang, Laksamana Muda TNI
Supartono saat dihubungi dari Manado, Sabtu, 7 Januari 2017.
Supartono
adalah ayah Letda Laut Faisal Dwi AR, satu dari empat prajurit TNI AL yang
hilang saat mengawal kapal ikan Filipina pada pertengahan Desember tahun lalu.
Supartono
mengatakan, hingga kini tim dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim)
masih terus mencari. Namun memang belum menemukan kapal maupun empat prajurit
TNI AL tersebut.
“Tiap malam
sudah melakukan doa bersama, dan berharap putra kami bersama tiga rekannya bisa
segera ditemukan,” ujar Supartono.
Komandan
Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Manado, Laksamana Pertama AL,
Susilo membenarkan upaya pencarian masih terus dilakukan. “Kita masih terus
melakukan pencarian,” tutur Susilo.
Sebelumnya
dalam jumpa pers dengan wartawan di Manado, Panglima Koarmatim Laksamana Muda
TNI Darwanto mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang mencuat menyusul
hilangnya empat prajurit itu. Termasuk di antaranya terkait kelompok radikal
Abu Sayyaf hingga cuaca ekstrem.
“Memang
masih menjadi pertanyaan, bagaimana kondisi mereka yakni kapal nelayan Filipina
FB Nurhana dalam perjalanan menuju Lanal Melonguane, Talaud yang sedang dikawal
empat prajurit TNI AL. Kita belum tahu pasti bagaimana,” ujar Darwanto.
Darwanto
membantah saat ditanyakan apakah ada kemungkinan empat prajurit TNI yang hilang
itu disandera kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf. “Tidak, mereka tidak ada
kaitan dengan Abu Sayyaf. Karena jalur yang dilalui berbeda. Bukan lewat
perairan Sulu yang menjadi basis Abu Sayyaf.
”Dia
mengatakan, faktor yang paling memungkinkan sebagai penyebab hilangnya kapal FB
Nurhana bersama tiga ABK dan empat prajurit TNI AL adalah cuaca ekstrem. “Cuaca
di bulan Desember hingga Januari memang cukup ekstrem, dengan ombak yang
tinggi. Sehingga menyebabkan kesulitan pencarian.”
0 comments:
Post a Comment