Kementerian
Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) belum mampu
membangun dan melakukan uji coba rudal balisitik antarbenua dalam waktu dekat.
Namun, Seoul mengakui Pyongyang telah meningkatkan dengan cukup pesat kemampuan
nuklir mereka dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
"Korut
belum menguasai teknologi yang berhubungan dengan rudal balisitik antar benua,
dan mereka masih di tengah-tengah menyelesaikan kemampuan kapal selam peluncur
rudal balistik," kata seorang pejabat Kemhan Korsel, seperti dilansir
Sputnik pada Rabu (11/1).
Komentar itu
muncul tidak lama setelah Korsel merilis laporan dua tahunan pertahanan, atau
buku putih untuk 2016 yang meliputi bagian menilai kekuatan militer Korut
Selatan.
Dokumen itu
menuturkan, Korut telah meningkatkan kemampuan nuklir sejak 2014. Pyongyang
sekarang memiliki sekitar 50 kilogram plutonium atau lebih banyak 10 Kg
dibandingkan pada tahun 2014 lalu.
Sebelumnya,
rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un mengklaim bahwa militernya mampu
melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua setiap
saat dari setiap lokasi. Korut menegaskan, kebijakan Amerika Serikat (AS) yang
bermusuhan yang harus disalahkan atas pengembangan rudal itu.
Menteri
Pertahanan AS Ashton Carter pada hari Minggu mengatakan, senjata nuklir dan
program rudal balistik Korut merupakan ancaman serius bagi Washington. Carter
menyatakan, AS siap menembak jatuh setiap rudal Korut yang diluncurkan, meski
hanya sebagai uji coba sekalipun.
0 comments:
Post a Comment