Korea Utara
(Korut) diperkirakan akan meluncurkan misil balistik antarbenua awal tahun ini.
Prediksi itu setelah pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un mengatakan Pyongyang
dalam “tahap akhir” mengembangkan misil balistik antar benua.
"Kita
dalam tahap akhir menguji coba misil balistik antarbenua,” kata Kim pada pidato
Tahun Baru 2017 selama 30 menit. Pyongyang, kata dia, telah menjadi negara
dengan kekuatan nuklir. “Kita kini menjadi kekuatan militer di Timur yang tidak
akan bisa disentuh musuh terkuat dari mana pun,” imbuhnya.
Korut telah
melaksanakan dua uji coba nuklir dan sejumlah peluncuran misil tahun lalu. Itu
menunjukkan sikap Korut yang selalu ingin memperkuat sistem pertahanan mereka.
Pyongyang bahkan mengklaim memiliki sistem misil yang mampu menjangkau daratan
Amerika Serikat (AS) dengan hulu ledak nuklir. “Kita melihat prestasi militer
kita yang mengagumkan dan semakin kuat.
Itu termasuk
fakta bahwa kita siap untuk melaksanakan peluncuran misil balistik antarbenua
yang sudah masuk tahap akhir,” ujar Kim. Analis berbeda pendapat mengenai
ambisi Pyongyang untuk mewujudkan kemampuan rudal balistiknya. Apalagi, mereka
juga belum pernah sukses menembakkan misil balistik antarbenua. Namun, para
ahli memandang ambisi memiliki rudal lintas benua itu menjadi ambisi Kim agar
melampaui kepemimpinan ayahnya, Kim Jong-il, yang meninggal pada Desember 2011.
Pejabat Departemen Pertahanan AS menyatakan bulan lalu bahwa Korut telah
memperbaiki hulu ledak nuklir yang dipasang pada misil dan berencana
meluncurkannya. Namun, belum
ada kejelasan apakah misil itu akan diluncurkan ke antariksa dan mengenai
target. Banyak pihak mengaitkan provokasi terbaru dari Kim Jong-un dengan
proses pemakzulan terhadap Presiden Korsel Presiden Park Geun-hye. Nanti Korsel
akan dipimpin pemimpin sementara Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn.
Mengenai
hubungan dengan Korsel, Kim mengatakan, Korut tetap ingin berjabat tangan
dengan siapa pun yang ingin meningkatkan hubungan Pyongyang-Seoul. Namun, dia
mengungkapkan Seoul selalu mendorong hubungan antar-Korea menuju “keadaan yang
buruk”. “Kita harus meluncurkan segala upaya untuk menghancurkan upaya yang
dilakukan kekuatan anti-unifikasi seperti Park Geun-hye,” tuturnya.
Kim
menyerukan penghentian latihan militer gabungan antara Korsel dan AS. Itu menjadi
tindakan yang merusak hubungan Korut-Korsel. “Jika mereka menghentikan latihan
perang tahunan, Korut akan tetap meningkatkan kemampuan militer untuk
pertahanan diri dan kapasitas serangan awalan dengan menekankan pada kekuatan
nuklir,” kata Kim. Kim yang mengenakan jas berwarna gelap dan dasi itu
menyampaikan pidato tahun barunya di Kantor Komite Pusat Partai Pekerja di
Pyongyang.
Tidak ada
penonton yang melihat pidato tersebut. Biasanya setiap Kim berpidato selalu
disambut dengan tepuk tangan. Meskipun Kim tidak menyebut langsung pemerintahan
Donald Trump, dia menyebut Washington harus mencabut kebijakan bermusuhan
terhadap Korut. Washington berulangkali menegaskan mereka tidak menerima Korut
sebagai negara nuklir. Tapi, Trump
belum pernah dengan jelas menyebutkan kebijakannya tentang Korut.
“Korut secara
tidak langsung menekan pemerintahan Trump dengan peluncuran misil balistik
antarbenua,” kata profesor kajian Korut di Universitas Dongguk di Seoul, Kim
Yong-hyun. “Itu
menegaskan bahwa AS tetap berpegang teguh terhadap kebijakan menekan Korut,
mereka akan melancarkan misil. Peluncuran misil itu diperkirakan akan
dilaksanakan pada pertengahan tahun ini,” katanya.
Thae Yong-ho, mantan deputi
duta besar Korut untuk Inggris yang membelot ke Korsel pada Agustus lalu,
mengungkapkan Kim sedang merencanakan “waktu istimewa” untuk melaksanakan uji
coba nuklir pada 2017.
0 comments:
Post a Comment