Sunday, 20 November 2016

Cegah Potensi konflik, 500 prajurit TNI Dilepas Ke Maluku


Sebanyak 500 prajurit Batalyon 726/Tamalatea Kodam VII/Wirabuana dilepas oleh Panglima Kodam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti di Mako Lantamal VI Makassar, Minggu, (20/11/2016).
Mereka akan diberangkatkan ke Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara untuk menjalankan tugas dalam operasi Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dengan menggunakan KRI Teluk Lampung, dipimpin langsung Komandan Batalyon (Danyon) 726/Tamalate, Letkol Infanteri Yuswanto sebagai komandan satuan tugas. Mereka jadi BKO Kofam XVI/Pattimura dan akan bertugas hingga sembilan bulan ke depan.

Letkol Yuswanto yang ditemui usai upacara pemberangkatan menjelaskan, sebelum berangkat prajurit lalui pembekalan selama dua bulan dengan empat materi pokok yakni latihan intelijen, teritorial, komunikasi dan elektoronik dan materi hukum. Ada empat tugas utama mereka di dua provinsi tersebut.

Tugas kita pertama-tama adalah mengeliminir pengaruh radikal kanan dan radikal kiri setelah adanya separatis yang berada di tengah masyarakat, " ujar Yuswanto tanpa merinci pengaruh dari kelompok separatis mana yang dimaksud.
Tugas kedua, kata Yuswanto, adalah membantu pemerintah daerah mengeliminir konflik di tengah masyarakat, membantu masyarakat setempat atasi masalah di sekeliling masyarakat dan membantu jika terjadi bencana alam.

Dari 500 prajurit ini, kata Letkol Infanteri Yuswanto lagi, masing-masing dibagi 315orang ditempatkan di Propinsi Maluku dan 185 orang lainnya ditugaskan ke Propinsi Maluku Utara. Sekitar 60 persen prajurit yang berangkat tugas ini sudah berpengalaman dalam tugas-tugas operasi baik di dalam maupun luar negeri.
Di antara mereka ada yang sudah bertugas pengamanan perbatasan, operasi darurat militer di Aceh, operasi kemanusiaan di Aceh saat bencana tsunami dan operasi di Poso," kata Dansatgas Pamrahwan yang pernah bertugas di Aceh dan operasi perdamaian dunia di Sudan yang baru kembali April 2016 kemarin.

Sementara Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti menjelaskan, satuan tugas yang baru dilepas ini akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan lokal di Provinsi Maluku dan Maluku Utara dengan cara-cara yang lebih humanis.

Kita tahu di dua daerah ini pernah terjadi kerusuhan besar dan saat ini dirasa potensi itu masih ada. Meski situasinya sudah lebih baik tapi itu belum tuntas. Kalau tidak ditangani dengan baik maka akan pecah jadi konflik," kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti.

0 comments:

Post a Comment