Tuesday, 10 January 2017

Beijing Makin Sering Kirim Bomber Berat ke Laut China Selatan


China terus melenturkan kekuatannya di wilayah konflik untuk mempertegas klaim mereka. Sejak 1 Januari 2017, Beijing telah menerbangkan pembom strategis di atas kepukauan Spratly setidaknya dua kali.

China tampaknya semakin jengkel dengan patroli kebebasan navigasi yang dilakukan Amerika di perairan Laut China Selatan dan mencurigai kegiatan itu sebagai bagian dari upaya spionase terkoordinasi.

“Titik utama latihan militer tersebut, dan misi ini khususnya, adalah untuk menampilkan kekuatan strategis China,” kata seorang pejabat Tentara Pembebasan Rakyat China.

Komandan Amerika Serikat Gary Ross mencatat bahwa Pentagon terus mengamati berbagai aktivitas militer China yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Beberapa berspekulasi bahwa China bertujuan untuk memperkuat postur untuk menanggapi pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari nanti.

Trump telah menargetkan Beijing di berbagai isu, termasuk manipulasi mata uang buatan, perjanjian perdagangan yang tidak adil, dan kegagalan China untuk menangani volatilitas Pyongyang.


Pada bulan Desember 2016, kapal induk China Liaoning juga menyelesaikan serangkaian latihan militer di dekat perairan yang disengketakan, mengingatkan Taiwan bahwa ancaman musuh-musuhnya yang tumbuh dari hari ke hari. Selanjutnya, citra satelit yang dirilis bulan lalu menunjukkan penumpukan militer di pulau-pulau Spratly.

0 comments:

Post a Comment