Pemerintah
Venezuela telah menyiapkan alokasi dana untuk mengimpor persenjataan terbaru
buatan Rusia dan China, menurut Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
“Karena
China dan Rusia, memiliki teknologi mutakhir dan senjata terbaru untuk para
prajurit, semua Pasukan Khusus dan semua pasukan reaksi cepat Angkatan
Bersenjata Bolivarian harus membelinya”, kata Maduro.
“Segera,
komandan Menteri Pertahanan Venezuela akan pergi ke Rusia dan China untuk
menutup penawaran dan memperoleh teknologi dan persenjataan yang paling
canggih”, tambahnya. Maduro
berkata dihadapan Angkatan Bersenjata saat upacara tahunan yang di
selenggarakan setiap akhir tahun.
Venezuela
adalah salah satu pelanggan Rusia yang paling penting dalam perdagangan senjata dan
merupakan militer sekutu Rusia di Amerika Latin (setelah Brasil), telah membuat
ikatan yang kuat dalam hubungan bilateral antara kedua negara.
Di bawah
kepemimpinan Presiden Hugo Chavez, Venezuela telah menikmati hubungan yang
hangat dengan Rusia. Banyak diantaranya adalah melalui penjualan peralatan
militer. sejak tahun 2005, Venezuela telah membeli lebih dari US$ 4 milyar
senjata dari Rusia.
Menurut
Stockholm International Peace Research Institute, Venezuela telah mengimpor
persenjataan senilai US$ 349 juta dari China dan US$ 1,96 milyar dari Rusia
antara tahun 2010 dan 2014. Pada tahun
2013 saja, Caracas telah mengimpor peralatan militer senilai US$ 1 milyar dari
Moskow.
Dari
2012-2015, Angkatan Bersenjata Venezuela telah membeli 48 unit 2S19 MSTA-S 152
mm self-propelled howitzer,12 unit BM-30 Smerch MLRS (Multiple Launch System
Rocket), 123 unit Infantry Fighting Vehicle BMP-3 IFV, 114 unit pengangkut
personel lapis baja BTR-80A 8×8 APC, 12 unit sistem pertahanan udara Buk-M2, 3
unit sistem rudal pertahanan udara S-300VM, dan 92 unit tank T-72M1M upgrade.
0 comments:
Post a Comment