Amerika
Serikat berisiko memicu perang besar-besaran dengan Cina jika mereka memblokade
pulau-pulau di Laut Cina Selatan, demikian diungkap media resmi Pemerintah
Cina, Global Times, Jumat (13/1).
Jika
kebijakan yang direncanakan kandidat menteri luar negeri AS Rex Tillerson
diterapkan, kedua pihak sebaiknya bersiap-siap untuk bentrok militer. Pernyataan
Global Times mengacu pada pernyataan Tillerson sebelumnya. Ia mengatakan, China
seharusnya tidak diberi akses ke Laut Cina Selatan.
Tillerson
sebaiknya menata strategi kekuatan nuklir jika ia ingin memaksa kekuatan nuklir
menarik diri dari wilayahnya sendiri, tulis editorial Global Times yang dikutip
the Guardian.
China
memiliki tekad dan kekuatan yang cukup untuk memastikan bahwa ancamannya tidak
akan berhasil kecuali Washington ingin memicu perang besar-besaran di Laut Cina
Selatan, pendekatan apa pun yang mencegah akses Cina ke pulau-pulau tersebut
adalah hal bodoh.
Laut Cina
Selatan diklaim sebagian besar oleh Cina dan sisanya oleh Taiwan, Malaysia,
Vietnam, Filipina, dan Brunei.
Sementara,
harian China Daily menulis, komentar Tillerson tidak layak dianggap serius
karena masih diwarnai kenaifan, pandangan pendek, prasangka, dan fantasi
politis yang tidak nyata.
Pada Jumat,
Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengatakan, langkah apa pun yang
diambil AS untuk mengeluarkan Cina dari Laut Cina Selatan adalah hak prerogatif
AS. Hal itu, katanya, dilakukan sesuai kepentingan AS sendiri. Komentar Yasay
disampaikan dalam wawancara televisi untuk menanggapi pernyataan Tillerson.
Mereka
bilang akan mencegah Cina melakukan aktivitasnya (di Laut Cina Selatan). Jika ingin melakukannya, mereka memiliki kekuasaan untuk melakukannya, jadi
biarkan saja, ujar Yasay.
Pernyataan
Tillerson Di hadapan Senat menyatakan Cina harus dilarang memasuki
pulau-pulau yang ada diLaut Cina Selatan.
Kami akan
mengirim sinyal kepada China, pertama, menghentikan pembangunan di pulau-pulau
itu. Kedua, tidak
memperkenankan akses masuk kepulau-pulau itu, ujar Tillerson di hadapan Komisi
Hubungan Internasional di Senat AS, Rabu.
Mantan chief
executive officer Exxon Mobil Corp itu tidak memerinci langkah yang akan
dilakukannya untuk menghentikan akses masuk terhadap China ke pulau-pulau di
Laut China Selatan.
China
membangun pulau-pulau itu dari terumbu karang dan telah membangun lapangan
terbang militer besar di atasnya.
Ia juga
menyalahkan Pemerintah AS saat ini yang tidak memberikan respons serius.
Ketidak seriusan AS menanggapi masalah ini dinilainya akan mendorong Cina untuk
terus menguasai Laut Cina Selatan.
Cara kita
menanggulangi ini adalah dengan menunjukkan dukungan terhadap negara-negara
sekutu lama di Asia Tenggara, ungkapnya.
Tillerson
menganggap pembangunan di Laut Cina Selatan dan pengakuan wilayah yang
dilakukan Cina merupakan aksi ilegal. Mereka
mengambil alih wilayah atau menyatakan telah mengambil alih wilayah yang tidak
berhak bagi Cina, kata dia.
Di bawah
kepemimpinan Presiden Barack Obama, AS bersikap tetap netral terhadap klaim
kedaulatan Laut Cina Selatan. AS tidak mengakui klaim negara manapun terhadap
wilayah tersebut. Namun, AS
kerap menantang China dengan menunjukkan kapal perang mereka melintas di dekat
Laut China Selatan. AS beralasan, aksi ini disebut sebagai penerapan kebebasan
bernavigasi.
0 comments:
Post a Comment