Pasukan
khusus Denmark saat ini ditempatkan di Irak dan telah diberi lampu hijau untuk
menyeberang ke Suriah untuk memerangi ISIS. Dalam sebuah
langkah tahun lalu, pemerintah meminta Komite Luar Negeri untuk memperluas
mandat parlemen untuk memungkinkan pasukan Denmark masuk Suriah. Mayoritas
parlemen mendukung rencana tersebut, meskipun Red-Green Alliance
(Enhedslisten), Liberal Sosial (Radikale), Partai Sosialis Rakyat (SF) dan The
Alternative semua menentangnya.
Keputusan
ini dipandang sebagai respon terhadap permintaan dari AS agar Denmark
meningkatkan upaya melawan ISIS dan tindak lanjut atas janji Menteri Pertahanan
Peter Christensen terhadap Menteri Pertahanan AS Ash Carter bulan lalu, bahwa
Denmark akan berkontribusi pada koalisi internasional melawan ISIS di mana pun
yang paling dibutuhkan.
Denmark,
seperti semua negara NATO, juga di bawah tekanan dari Presiden AS Donald Trump
untuk lebih terlibat dalam koalisi internasional melawan ISIS, yang mana
Denmark bergabung bulan Oktober 2014.
Menteri Luar
Negeri Anders Samuelsen mengatakan pada hari Jumat, 20/1/2017, bahwa Pemerintah
telah memutuskan, atas dasar permintaan dari koalisi, untuk memperluas misi
operasi pasukan khusus di Irak dan Suriah,” katanya.
Sebagai
bagian dari mandat militer diperluas, Denmark juga akan mengirim kapal perang
frigate Peter Willemoes, Iver Huitfeldt Class untuk berlayar bersama kapal
induk Amerika dari bulan Februari sampai Mei.
“Saya sangat
senang bahwa sebuah kapal Denmark dapat berlayar dengan kelompok kapal induk
Amerika dan hal itu akan memberikan kontribusi untuk tugas bersama,” kata
Menteri Pertahanan Claus Hjort Frederiksen. “Ini akan membantu pelaut kami yang
telah terampil, lebih baik lagi dan juga mendukung perang melawan ISIS serta
upaya untuk meningkatkan keamanan di laut di daerah di mana banyak kapal
Denmark berlayar.”
0 comments:
Post a Comment