Pemerintah
Jepang dan Inggris sepakat untuk bekerjasama mengembangkan senjata rudal super.
Kesepakatan ini menandai peningkatan baru hubungan pertahanan kedua Negara.
Dua negara
ini, sebagaimana dilaporkan Sputnik Senin 16 Januari 2017, akan mengembangkan
rudal udara ke udara baru pada akhir 2017, yang akan diinstal pada jet tempur
F-35 Lightning II. Inggris membeli varian F-35B yang akan menempatkan jet
tempur ini di kapal induk baru mereka, HMS Queen Elizabeth, yang akan
berpatroli di Laut China mulai 2021.
Hubungan
militer yang lebih erat antara Jepang dan Inggris dibicarakan pada bulan
Januari 2016, ketika Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon bertemu dengan
timpalannya dari Jepang, General Nakatani.
Menyebut
Jepang sebagai mitra keamanan terdekat Inggris di Asia, Fallon mengumumkan
program latihan militer bersama, akses pangkalan militer timbal balik, berbagi
informasi, pertukaran personil dan kerjasama pengembangan peralatan.
Baru-baru
ini, Fallon meminta diplomat militer Inggris untuk memperluas jaringan keamanan
luar negeri. Sejumlah pengamat menilai Fallon berusaha untuk mengembalikan
kejayaan Angkatan Laut Inggris yang pernah menjadi paling besar di dunia.
Meningkatnya
minat Inggris di Asia hampir pasti akan menggenjot tingkat ketegangan kawasan
ini. Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump kemungkinan juga akan
meningkatkan tekanannya ke China.
Rex
Tillerson, calon Menteri Luar Negeri Amerika mengkritik pemerintahan sebelumnya
yang memungkinkan China meningkatkan kekuatannya dan membangun pulau buatan di
perairan yang disengketakan. Dia menyarankan Angkatan Laut AS harus menghambat
operasi China dengan memblokade China. Pemerintah
China menanggapi dengan mengatakan tindakan seperti itu akan mendorong
bentrokan militer antara kedua negara.
0 comments:
Post a Comment