Uji coba
pesawat jet tempur generasi keempat MiG-35 milik Rusia akan dimulai bulan ini.
Pesawat ini disebut sebagai jet tempur terbaru yang paling ringan, demikian
dikabarkan situs berita Gazeta.ru seperti dikutip Sputnik, Jumat (6/1).
Menurut
Direktur MiG Sergey Korotkov, sebagai hasil dari pengembangan yang mendalam
dari kelompok pesawat MiG-29, pesawat jet canggih MiG-35 ini dapat menangkap
sepuluh target dan menyerang empat hingga enam target dalam waktu bersamaan.
Sebelumnya,
pada akhir bulan lalu Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan
bahwa uji coba penerbangan pesawat jet generasi keempat Rusia MiG-35 akan
dimulai Januari 2017.
Rogozin
berharap Rusia akan mendapat banyak pesanan pesawat ini dari pasar
internasional. “Ini adalah
bisnis yang sangat menguntungkan, tak hanya dari sudut pandang ekonomi tapi
juga dari keamanan negara, karena pesawat-pesawat ringan merupakan segmen Rusia
yang memiliki potensi ekspor yang paling luas. Jadi kami tidak menyembunyikan
fakta bahwa kami akan berkompetisi dengan saingan kami dalam segmen ini di
pasaran,” kata Rogozin.
Pesawat
MiG-35 dapat melaju dengan kecepatan 2,23 Mach dan terbang setinggi 19 ribu
meter. Pesawat ini juga dilengkapi sejumlah perangkat aviasi yang dapat
memungkinkan penggunaan tiap jenis senjata yang tersedia terhadap target udara,
darat, dan permukaan.
Senjata yang
terpasang pada MiG-35 antara lain senapan 30 mm, misil udara-ke-udara,
udara-ke-permukaan, anti-kapal, dan anti-radar, sejumlah roket, bom, serta
ranjau udara.
Berbeda dengan
pendahulunya, pesawat MiG-35 menampung lebih banyak bahan bakar dan dapat
melakukan pengisian ulang bahan bakar di udara, baik sebagai “penerima” dan
“pemberi”.
Sebuah
sistem perang elektronik yang sangat canggih dan sistem anti-misil juga menjadi
fitur tambahan pada pesawat tersebut.
Menurut
salah seorang narasumber Gazeta.ru dari industri pertahanan, pesawat MiG-35
adalah ‘sebuah pesawat yang menarik.’ “Contohnya,
sistem penglihatan pesawat jet yang didesain untuk target darat dibuat dalam
bentuk kontainer ayunan. Perangkat ini dikembangkan dengan bantuan teknologi
ruang angkasa yang canggih,” kata sang narasumber.
0 comments:
Post a Comment