Kawasaki P-1
Kawasaki
Heavy Industries (KHI) Jepang menawarkan pesawat patroli maritim (MPA) P-1 dan
pesawat angkut C-2 kepada Selandia Baru, para pejabat telah memberi konfirmasi
pada IHS Jane.
Perusahaan bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Jepang (MoD), telah memberikan
informasi ke Selandia Baru dalam upaya untuk memenuhi persyaratan Angkatan
Udara Selandia Baru (RNZAF) untuk menggantikan kapal patroli maritim P-3K2
Orion buatan Lockheed Martin dan pesawat angkut Hercules C-130, yang keduanya
telah dalam pelayanan sejak pertengahan 1960-an.
keuangan
Nikkei Jepang sebelumnya telah melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Jepang
telah menanggapi permintaan informasi (RFI) dari Selandia Baru tentang kedua
persyaratan dan dilanjutkan pembicaraan yang diharapkan dapat menawarkan usulan
konkret pada semester pertama 2017.
Kawasaki P-1
adalah pesawat patroli maritim Jepang yang dikembangkan dan diproduksi oleh
Kawasaki Aerospace Industries (KHI). Tidak seperti pesawat patroli maritim pada
umumnya, yang biasanya merupakan konversi dari desain pesawat sipil, P-1 adalah
pesawat maritim yang dibangun dan dirancang khusus dari awal untuk peran
patroli maritim. P-1 adalah pesawat patroli maritim pertama di dunia yang
operasionalnya memanfaatkan sistem kontrol fly-by-light.
Pesawat
patroli maritim Kawasaki P-1 yang berharga US$140 jutaan per unit telah
memasuki layanan dengan Angkatan Laut Jepang (JMSDF) sebagai pengganti P-3C
Orion.
Kawasaki C-2
Sedangkan
Kawasaki C-2 adalah pesawat angkut ukuran sedang, mesin turbofan ganda,
memiliki kecepatan tinggi sebagai pesawat angkut militer yang dikembangkan dan
diproduksi oleh Kawasaki Aerospace Industries. Pesawat seharga US$136 juta
telah secara resmi memasuki layanan dengan Angkatan Udara Jepang (JASDF) pada
bulan Maret 2016.
Spesifikasi
umum Kawasaki P-1:
- Kru :
Penerbang: 2 orang; Misi: 11 orang
- Panjang :
38.0 m
- Bentang
Sayap : 35.4 m
- Tinggi :
12.1 m
- Berat
Maksimum saat take off : 79.700 kg
- Mesin : 4
× IHI Corporation F7 turbofan 13,500 lbs (60 kN)
- Kecepatan
Maksimum : 996 km/jam (538 knots, 619 mph)
- Kecepatan
Jelajah : 833 km/jam (450 knots, 516 mph)
- Jangkauan
: 8.000 km (4.320 nm,4.970 mi)
- Ketinggian
Operasi : 44.200 kaki (13.520 m)
- Hardpoint
: 8 cantelan pada sayap dan 8 pada bay internal
- Bomb :
9.000+ kg (20,000+ lb)
- Rudal :
AGM-84 Harpoon, ASM-1C, AGM-65 Maverick
- Sonobuoy :
30+ terpasang, 70+ dikerahkan dari dalam
-
Persenjataan Lainnya : Senjata MK-46 dan Tipe 97 serta torpedo G-RX5, ranjau,
peledak laut dalam
- Radar :
Sistem radar AESA buatan Toshiba
- Sonar :
Sistem navigasi suara multi-statis buatan NEC
- Sistem
Anti-Kapal Selam : Sistem pengatur pertempuran canggih buatan Shinko Electric
Co.Ltd.
- Lainnya :
Sistem Penanggulangan Elektronik (CMD, RWR, MWS, ESM) buatan Mitsubishi
0 comments:
Post a Comment