Seiring
dengan ketegangan militer yang terjadi di Lautan Pasifik, khususnya Laut China
Selatan, militer AS telah mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir kelas
Nimitz, USS Carl Vinson (CVN 70) pada 5 Januari lalu bersama para kapal perang
pengiringnya (battle fleet).
Kapal-kapal
perang yang tergabung dalam battle fleet Carl Vinson Carrier Strike Group
antara lain Carrier Air Wing (CVW) 2, Destroyer Squadron (CDS) 1, kapal perang
bersenjata rudal kelas Ticonderoga, USS Lake Champlain (CG 57), kapal perang
rudal kelas Arleigh Burke, USS Michael Murphy (DDG 112) dan USS Wayne E Meyer
(DDG 108).
Dalam
tugasnya di kawasan Lautan Pasifik, armada kapal perang yang tergabung dalam
battle fleet kapal induk USS Carl Vinson akan berada di bawah komando kontrol
gugus tempur Armada Ketiga AS dan Armada Ketujuh AS yang bertanggung jawab atas
keamanan perairan di kawasan Indo-Asia-Pasifik.
Tujuan utama
kapal-kapal battle fleet Carl Vinson itu selain untuk melakukan patroli
penegakan hukum kelautan internasional juga melaksanakan latihan perang.
Pesawat-pesawat
tempur yang dibawa kapal induk USS Carl Vinson yang diawaki oleh 7500 personel
AL AS itu antara lain skadron heli tempur Black Knight dari Helicopter Sea
Combat Squadron (HSC) 4 dan Helicopter Maritime Strike Squadron (HSM) 78.
USS Carl
Vinson juga membawa jet-jet tempur Bounty Hunters dari Strike Fighter Squaron
(VFA) 2, Blue Blaster (VFA) 34, Kestrel (VFA) 37, Golden Dragon (VFA) 192,
pesawat-pesawat peringatan dini Black Eagles dari (VAW) 113, Gauntlets
Electronic Attack Squadron (VAQ) 136, dan lainnya.
Selain
mengirimkan battle fleet USS Carl Vinson, militer AS juga mengirimkan sejumlah
pesawat intai peringatan dini E-2D Advanced Hawkeye buatan Northrop Grumman
yang akan ditempatkan di pangkalan Iwakuni, Jepang.
Tugas
pesawat intai itu adalah mendukung operasi battle fleet kapa induk USS Carl
Vinson di kawasan perairan Pasifik. Para petinggi militer AS di Pentagon
menekankan kehadiran battle fleet Carl Vinson di Pasifik adalah untuk mencapai
keseimbangan kekuatan terkait China yang juga telah mengoperasikan kapal induk
Liaoning dan kapal perang pengiringnya di kawasan Laut China Selatan.
0 comments:
Post a Comment