Wednesday 16 November 2016

Benarkah Rusia-China Belum Deal Soal Su-35 dan S-400?


Selama ini dikatakan China dan Rusia telah mencapai kesepakatan tentang penjualan jet tempur Su-35 dan sistem pertahanan udara S-400. Tetapi pensiunan Letnan Jenderal Evgeny Buzhinsky yang sekarang menjadi Ketua Dewan Eksekutif PIR Center Rusia menyatakan sebetulnya kesepakatan itu belum terjadi.
Rusia belum secara resmi menandatangani kontrak untuk menjual Su-35S Flanker-E dan S-400 ke China dan Moskow pada prinsipnya hanya setuju untuk menjual senjata-senjata canggih ke China.

“Pertama-tama, mari kita menjadi akurat. Kami belum menjualnya, tidak” kata Evgeny Buzhinsky dalam acara makan siang di Center for the National Interest Selasa 15 November 2016.

“Kami berada di proses negosiasi yang sangat-sangat sulit terkait masalah ini.

Rusia dan China pada prinsipnya telah membuat keputusan atas penjualan, tetapi penawaran belum final. Namun, kepemimpinan Kremlin dan China telah menandatangani perjanjian untuk melindungi kekayaan intelektual yang diharapkan Moskow bisa mencegah Beijing dari mencuri teknologinya.

“Kami menandatangani perlindungan perjanjian kekayaan intelektual, yang merupakan prasyarat untuk penyediaan Su-35”, kata Buzhinsky.

Tapi Rusia sangat menyadari bahwa kesepakatan dengan China untuk melindungi kekayaan intelektualnya mungkin tidak akan berarti. Buzhinsky mengatakan bahwa Rusia tidak akan menyerahkan permata teknologi ke China tanpa mengambil tindakan pencegahan.

Versi Su-35 untuk China tidak akan sama dengan yang digunakan oleh Angkatan Udara Rusia. “Kami memiliki versi ekspor dan versi untuk digunakan sendiri”, kata Buzhinsky. “China sangat baik dalam hal menyalin segala macam hal.

Meskipun demikian, Rusia yakin bahwa teknologi ini tetap akan aman terutama mesin Saturn AL-41F1S yang sangat diinginkan China. “Mereka tidak bisa memproduksi mesin”, kata Buzhinsky. 
“Kami sepakat untuk memasok mesin untuk Su-35, tapi untungnya rekan teknis mengatakan kepada saya tidak mungkin untuk menyalin mesin yang karena praktis tidak mungkin untuk mencapai jantung mesin tanpa membongkar total.

China diperkirakan akan membeli 24 Su-35 dari Rusia tetapi sebagian besar pengamat percaya bahwa motif Beijing adalah untuk memanen teknologi pesawat milik Rusia.
Sementara Beijing bekerja pada pengembangan pesawat tempur siluman seperti J-20 dan J-31, tetapi China mengalami masalah serius tentang mesin. J-20 diketahui menggunakan mesin Saturn AL-31FN Rusia yang awalnya dirancang untuk Su-27 Flanker.

AL-31FN Engine

0 comments:

Post a Comment