Menteri pertahanan Prancis mengungkap desain konsep kapal perang jenis frigate masa depan Frégate de Taille Intermédiaire (FTI), pada 18 oktober 2016. Frigate menengah itu akan memperkuat Angkatan Laut Prancis, menggantikan kapal perang frigate kelas Lafayette. Pergantian ini dijadwalkan mulai 2023.
Frigate medium FTI dibangun oleh DCNS berkolborasi dengan French Defence Procurement Agency (DGA) dan mulai dibangun, pada awal 2017. Thales akan mensuplai sistem dan peralatan navigasi serta komunikasi generasi terbaru. Frigate ini memiliki panjang 122,25 m dan lebar 17,7 m, dengan bobot 4.250 ton dan diawaki oleh 125 kru.
Frigate medium FTI dirancang untuk melakukan perang anti kapal selam, anti kapal permukaan, dan anti serangan udara. Frigate ini juga dapat melakukan misi mengirim pasukan khusus, mendukung operasi perang asismetris, dan dapat melakukan pertempuran sendiri atau bergabung dengan armada nasional atau pun internasional.
Frigate medium FTI akan dilengkapi dengan dua vertical launch system (VLS) tipe A-50 delapan sel untuk menembakan rudal permukaan ke udara Aster 15, Dua peluncur empat tabung untuk rudal Exocet MM40 Block 3, meriam 76 mm, tabung peluncur torpedo MU90, dua senjata pertahanan dengan remote system 20 mm, dan sistem peluncur decoy.
Frigate medium FTI akan menggunakan antena radar active-fixed array multi fungsi Sea Fire 500, Sonar hull-mounted Kingklip Mark II, sistem komunikasi angkatan laut yang terintegrasi Aquilon, peralatan komunikasi dan radar yang mendukung perang elektronik, jammers, dan combined active passive towed array sonar (CAPTAS-4) versi kompak.
Frigate ini juga dilengkapi dengan sistem antena non-rotating IFF (identification friend or foe) untuk mengawasi laut. Kapal perang medium ini menggunakan sistem manajemen tempur SETIS (Ship Enhanced Tactical Information System) buatan DCNS. SETIS akan mengintegrasikan sistem tempur onboard, modul pendukung komando dan alat-alat perencanaan.
0 comments:
Post a Comment