Monday, 21 November 2016

Militer China Siaga Penuh Usai Serangan Kelompok Bersenjata Di Myanmar


Militer China saat ini bersiaga penuh setelah kelompok-kelompok bersenjata di Myanmar menyerang pos-pos militer dan polisi di perbatasan kedua negara, akhir pekan lalu. Pemerintah China juga menyediakan penampungan sementara bagi sekelompok orang yang kabur usai penyerangan tersebut.

Kantor berita resmi China, Xinhua melaporkan, tiga kelompok bersenjata secara beruntun menyerang pos-pos militer dan polisi di kota-kota perbatasan Muse dan Kutkai di negara bagian Shan, Myanmar timur laut pada Minggu, 20 November waktu setempat. Menurut Xinhua yang mengutip sumber-sumber yang tidak disebutkan, ada korban di pihak militer dan warga sipil, namun tidak disebutkan jumlahnya.

Kementerian Pertahanan China menyatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (21/11/2016), pihaknya mengharapkan adanya ketenangan dan pengendalian diri guna mencegah eskalasi lebih jauh. Militer China kini siaga tinggi dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan keselamatan negara, serta melindungi nyawa-nyawa dan properti warga China yang tinggal di sepanjang perbatasan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan China.

Usai penyerangan tersebut, Kedutaan China di Myanmar menyerukan gencatan senjata segera dan pemulihan stabilitas di wilayah perbatasan. Kementerian Pertahanan China juga menyatakan, pemerintah China saat ini menampung sementara sejumlah warga Myanmar yang melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah China untuk menghindari konflik.

Ribuan orang telah mengungsi selama peperangan antara militer Myanmar dan kelompok-kelompok bersenjata di negara bagian Shan yang telah berlangsung puluhan tahun. Wilayah Shan merupakan basis sejumlah kelompok bersenjata besar yang beroperasi di dekat perbatasan dengan China dan Thailand.

0 comments:

Post a Comment