Sunday, 20 November 2016

Soal LCS, China Desak Penyelesaian Secara Bilateral


Presiden China, Xi Jinping, mengatakan kepada Filipina dan Vietnam bahwa sengketa Laut China Selatan (LCS) harus diselesaikan secara bilateral. Hal itu diungkapkan Jinping dalam pertemuan terpisah dengan pemimpin kedua negara di sela-sela pertemuan APEC di Lima, Peru.

"Selama pertemuan di Peru, Jinping mengatakan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk secara aktif memikirkan kerja sama maritim dan meningkatkan interaksi positif di laut menjadikan LCS sebagai kesempatan untuk kerja sama bilateral," bunyi laporan yang diturunkan oleh Xinhua.

Xinhua melaporkan sentimen terkait LCS telah dikumdangkan oleh Presiden Duterte. Duterte telah mengawal perbaikan hubungan yang cepat antara kedua negara, yang sebelumnya dingin, sejak menjabat pada bulan Juni lalu. "Filipina bersedia untuk benar-benar menangani masalah-masalah maritim dengan China melalui dialog dan konsultasi," seperti dikutip Reuters dari Xinhua, Minggu (20/11/2016).

Jinping juga membuat tawaran serupa dengan Presiden Vietnam, Tran Dai Quang. "Presiden China mengatakan kedua negara harus menyelesaikan sengketa melalui konsultasi bilateral dan dialog, mengedepankan kerja sama dengan menangguhkan perbedaan serta terlibat dalam pembangunan bersama dan benar-benar dan mengatasi permasalahan untuk perdamaian dan ketenangan regioanl," begitu laporan Xinhua. Kantor berita Cina tersebut tidak mengatakan apakah Quang juga mengeluarkan pernyataan yang ditujukan terkait permasalahan LCS.

Pada hari Kamis, sebuah lembaga think tank Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Vietnam telah memperluas landasan pacu di sebuah pulau yang di klaim di LCS. China melakukan hal itu menanggapi pembangunan fasilitas militer China dipulau-pulau buatan di wilayah tersebut.

0 comments:

Post a Comment