Pada akhir tahun lalu sempat terdengar kabar bahwa TNI Angkatan Darat (AD) tengah dalam penjajakan yang sangat serius untuk pembelian gatling gun M134D minigun dari Dillon Aero. Uji tembak dan sertifikasinya pun bahkan sudah dilakukan oleh perwakilan Dillon Aero di Indonesia dan TNI AD pada kala itu. Nah penampakan senjata incaran TNI AD ini akhirnya muncul dengan nyata selama ajang pameran persenjataan internasional Indo Defence 2016 yang berlangsung JIExpo Kemayoran, Jakarta.
“Dillon M134D ini barangnya, bukan yang sekarang dipakai tentara, itu kan proven sebetulnya. Rencana mau masuk ke semuanya, TNI AD, TNI AL, dan platform heli, kapal, apa saja sebetulnya, nanti kita lihat aplikasinya dia seluruhnya,” tutur Direktur Armetall Sistema Indonesia Sam Nugroho kepada Angkasa, Rabu (2/11/2016).
Dillon Aero M134D merupakan salah satu sistem senjata modern yang dapat meningkatkan kekuatan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan Minimum Essential Force (MEF). Senjata multilaras ini memiliki sumber tenaga untuk dioperasionalkan menggunakan sebuah baterai. Dengan enam pucuk laras yang dimiliki, senjata ini pun memiliki kemampuan menembak tetap rata-rata 3.000 hingga 4.000 tembakan per menit.
Senapan mesin multilaras otomatis ini menggunakan peluru 7.62 mm NATO dengan kapasitas magasen antara lain 1.500, 3.000 hingga 4.400 round. M134D merupakan salah satu senjata di dunia yang tidak bisa dianggap remeh. Pada varian standar, Gatling Gun Dillon ini mampu melontarkan peluru sebanyak 3.000 tembakan per menit. Hal ini setara dengan 50 tembakan per detik dan tidak ada senjata pada kelas 7.62 mm yang setara dengan kemampuan tembak M134D.
“Dia (M134D) ada tiga macam, kalau untuk Angkatan Udara itu itu rata-rata pakai yang platinium, sepuluh hingga delapan kilogram lebih ringan. Kalau di laut dia bahannya pakai yang lebih anti-air untuk mengurangi karat. M134D ini varian yang sekarang untuk Penerbad, makanya mereka dari tadi pagi pada datang melihat ini,” jelas Sam.
Keberadaan gatling gun Dillon M134D minigun ini di helikopter lebih sering ditemukan pada Bell UH-1, Bell-212, Bell-412, AH-6, H-60, H-47 dan H-53. Senjata ini atau komponen sistemnya dikerjakan oleh US Army, US Navy, US Marine Corps, US Air Force, Inggris, Bahrain, Yordania dan Kolombia.
Tak hanya Penerbad (Penerbangan TNI Angkatan Darat) yang berencana menggunakan senapan mesin berat ini, Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat pun disebutkan oleh Sam berencana untuk memiliki M134D ini untuk memperkuat satuannya.
0 comments:
Post a Comment