Monday, 7 November 2016

Lockheed Martin Tawarkan Offset & Produksi Komponen F16 Di Indonesia


Lockheed Martin menawarkan F-16V untuk kebutuhan pengganti F-5 di Indonesia. Ketika dilengkapi dengan tangki bahan bakar konformal, pesawat menawarkan radius tempur 1.500 mil, perusahaan melihatnya sebagai pesawat yang berguna bagi Indonesia.
F-16 di versi sebelumnya sudah menjadi tulang punggung angkatan udara Indonesia, dan dimungkinkan untuk meng-upgrade pesawat tua dengan konfigurasi baru jika diinginkan.
Dikenal sebagai F-16V Blok 72, pesawat yang diusulkan untuk kebutuhan Indonesia merupakan standar terbaru dari F-16, dengan radar AESA APG-83, kokpit baru dengan central pedestal multi function display, dan perangkat tambahan lain seperti 1GB ethernet sistem manajemen data. Banyak perbaikan avionik telah dimasukkan ke dalam F-16 dari program F-35 Joint Strike Fighter. Disediakan mesin Pratt & Whitney untuk Block 72 bagi Indonesia untuk memaksimalkan kesamaan dengan armada yang ada.
Awal tahun ini, Pemerintah AS mengajukan proposal F-16V ke Indonesia. Tawaran memenuhi semua persyaratan Indonesia, baik untuk kemampuan dan offset industri. Sebagai bagian dari apa yang disebut dengan “respon yang kuat” untuk memenuhi tanggung jawab offsetnya, Lockheed Martin mengusulkan produksi bersama banyak komponen dan transfer teknologi dari kemampuan teknik.
Selain itu, perusahaan akan bermitra dengan Stevens Institute of Technology untuk mendirikan sebuah pusat rekayasa sistem unggulan di Bandung, rumah PT DI, untuk membantu mengembangkan kemampuan diri dalam pemeliharaan. PT DI juga telah siap melakukan pembuatan komponen untuk Lockheed Martin.
Keuntungan yang diperoleh jika Indonesia membeli F-16V adalah dalam hal industri, Lockheed Martin menyoroti aktivitasnya di Korea, di mana KAI telah menghasilkan produksi bersama F-16. Karya ini dimulai dari T-50 KAI, yang juga digunakan oleh Indonesia. Diimbangi dengan perjanjian program F-35 Korea, telah membawa Lockheed Martin sebagai mitra layanan teknik dan dukungan untuk pesawat tempur KF-X, sebuah proyek di mana Indonesia memiliki saham 20 persen didalamnya.

0 comments:

Post a Comment