Sunday, 15 January 2017

Apa Efek S-400 di Crimea, Bagaiaman AS Menghadapinya?


Rusia telah memperkuat system anti-access/area denial mereka di Crimea dengan menempatkan system pertahanan udara paling canggih mereka, S-400 Triumf. Jelas ini akan membawa dampak yang sangat signifkan baik untuk Rusia maupun untuk lawan-lawannya.

Penambahan S-400 yang dapat dipersenjatai dengan rudal 40N6 dengan jangkauan hingga 250 mil akan memberikan kemampuan kepada Moskow tidak hanya menjaga semenanjung aman dari serangan, tetapi juga mengancam wilayah udara jauh di dalam Ukraina, dalam kasus ini Kremlin memilih untuk melakukannya.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya yang dikutip TASS News Agency menyebutkan system ini telah dinyatakan siap tempur di Crimea pada 14 Januari.

Menurut produsen Almaz-Antey, system S-400 dasarnya dapat terlibat dengan target pada jarak lebih dari 155 mil di ketinggian hingga 90.000 kaki. Juga dari catatan, S-400 dapat menembakkan setidaknya tiga jenis rudal dengan kemampuan yang berbeda. Menurut sumber-sumber Barat, beberapa versi rudal yang mampu menghantam target sejauh 250 mil. S-400 juga dapat melacak 300 target secara simultan dan terlibat dengan 36 target pada satu waktu.

Editor pertahanan National Interest, Dave Majumdar mengutip senior penerbang Korps Marinir AS menulis bawa S-300 dan S-400 merupakan ancaman mematikan bagi semuanya kecuali pesawat tempur dan pembom siluman.

“Sebuah game changer lengkap untuk semua pesawat generasi keempat (seperti F-15, F-16 dan F/A-18). Ini buas dan anda tidak ingin mendapatkan dekat itu, “katanya.

Hanya Lockheed Martin F-22 Raptor, F-35 dan Northrop Grumman B-2 Spirit yang akan dapat beroperasi di wilayah ‘kekuasaan’ system pertahanan udara ini. Tetapi pesawat siluman ini pun juga harus menghadapi tantangan serius untuk bisa lolos dari deteksi S-300 dan S-400.

Jika ada cukup banyak baterai S-300 atau S-400 beroperasi sebagai bagian dari jaringan pertahanan udara terpadu ini akan sangat merepotkan bagi pesawat siluman. Lebih sulit lagi karena system mobile dari S-300 dan S-400 yang akan bisa berpindah dengan cepat untuk mencari posisi paling bagus dalam memburu target.

“Jika mereka semua disebar pada setiap inci persegi dari negara, maka tidak peduli apa yang Anda masukkan di luar sana itu akan menjadi tantangan,” seorang pejabat senior Angkatan Udara Amerika yang memiliki pengalaman dengan pesawat siluman kepada Dave Majumdar.


Untuk Amerika Serikat, solusinya segera menyelesaikan pembangunan F-35 dengan Jammer Next Generation, serta bomber B-21 Raider yang berpotensi lebih siluman. Selain itu pembangunan pesawat generasi keenam menjadi jawaban yang bisa mengatasi system rudal Rusia ini, meski tentu saja, Rusia juga tidak akan tinggal diam untuk meningkatkan kemampuan benteng udaranya, termasuk menyelesaikan pembangunan S-500.

0 comments:

Post a Comment