Thursday, 19 January 2017

Kirim Pesan ke Rusia, 2 Bomber Siluman B-2 Mengamuk di Libya


Dua bomber siluman B-2 Spirit kembali diturunkan di medan perang. Pembom paling berbahaya di dunia ini mengamuk di Libya dengan menyerang target ISIS di Libya pada Rabu 18 Januari 2017 malam. Serangan yang menghancurkan dua kamp ISIS itu dilakukan hanya dua hari sebelum Presiden Obama akan meninggalkan kantornya.

Dua pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Fox News Kamis 19 Januari 2017, B-2 menjatuhkan 108 bom presisi-dipandu pada dua kamp pelatihan ISIS 30 mil barat daya dari kota pesisir Sirte di Libya menewaskan sekitar 85 pejuang. Drone kemudian menutup operasi dengan meluncurkan rudal hellfire yang menewaskan beberapa pejuang ISIS yang mencoba lari.

Pembom berangkat dari basis permanen mereka di Missouri dan mengisi bahan bakar setidaknya lima kali di udara selama misi.

Dua kapal Angkatan Laut AS USS Donald Cook dan USS Porter ditempatkan di Mediterania untuk bersiap melakukan pencarian dan penyelamatan jika perlu. Sebuah sumber militer kepada Fox News mengatakan serangan pembom strategis berkemampuan nuklir untuk “mengirim pesan strategis” untuk musuh lain seperti Rusia dan China.

Seperti diberitakan sebelumnya Khalifa Haftar, komandan milisi Timur yang melawan pemerintah yang didukung internasional, mengunjungi kapal induk Admiral Kuznetsov sebagai bentuk hubungan baik dengan Rusia. Moskow diduga akan masuk ke Libya untuk menanamkan pengaruhnya sebagaimana di Suriah. Dengan demikian pengiriman B-2 ke medan tempur Libya akan menjadi pesan tersendiri bagi Moskow untuk tidak meneruskan langkahnya.

Amerika telah melakukan 495 serangan udara di Sirte sejak Agustus, sebagian besar menggunakan drone. Jet tempur Harrier dan Helikopter Cobra Marinir juga diturunkan untuk melakukan serangan. Mereka berangkat dari sebuah kapal serbu amfibi Angkatan Laut di lepas pantai Libya pada bulan Agustus.

Sejak menjabat, Presiden Obama telah mengizinkan melakukan serangan udara setidaknya di tujuh negara yakni Libya, Irak, Suriah, Pakistan, Afghanistan, Yaman dan Somalia.

Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat Peter Cook mengkonfirmasi serangan yang dilakukan B-2. “Dalam hubungannya dengan Libyan Government of National Accord militer AS melakukan serangan presisi serangan udara Rabu malam menghancurkan dua kamp ISIS 45 kilometer (28 mil) sebelah barat daya dari Sirte,” kata Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat Peter Cook mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 19 Januari 2017.

CNN melaporkan operasi disetujui oleh Presiden AS Barack Obama beberapa hari sebelumnya. Operasi militer dilakukan hanya sehari sebelum Obama mengakhiri jabatannya.

Bulan lalu, Pemerintah Accord Nasional (GNA), mengumumkan telah merebut kota Sirte dari ISIS. Kota di pantai Mediterania telah dikuasai oleh teroris pada tahun 2014. Banyak teroris diperkirakan telah melarikan diri ke timur dan selatan Libya.


Libya turun ke dalam kekacauan pada 2011, ketika pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan pemimpin Muammar Gaddafi. Perang telah menghasilkan sejumlah kelompok militan dan suku yang berlomba-lomba untuk merebut kekuasaan. Sejumlah pengamat menyatakan bahwa Libya telah efektif berhenti menjadi sebuah negara alias telah menjadi negara gagal.

0 comments:

Post a Comment