Saturday, 21 January 2017

Rusia Bangun Pangkalan AL Skala Penuh di Suriah


Pengaruh dan kekuatan Rusia di Timur Tengah dipastikan akan semakin kuat setelah Damaskus mengizinkan Moskow merenovasi fasilitas angkatan laut Rusia di pelabuhan Tartus Suriah. Hal ini menjadikan fasilitas itu akan menjadi pangkalan skala penuh yang bisa menampung kekuatan besar Angkatan Laut Rusia.

Rusia juga sepakat akan mengirimkan teknisi dan ahli ke Suriah untuk membantu dalam perbaikan dan overhaul kapal perang milik negara tersebut. Rusia dan Suriah pada 18 Januari 2017 menandatangani perjanjian terkait ekspansi dan modernisasi fasilitas pemeliharaan angkatan laut Rusia di pelabuhan Tartus Suriah. Perjanjian tersebut akan berlaku selama 49 tahun.

“Atas permintaan dari badan yang berwenang Suriah, badan yang berwenang pihak Rusia akan mengirimkan ahli secara gratis untuk memberikan bimbingan kepada spesialis Suriah dalam pemulihan kesiapan teknis kapal perang Suriah,” kata dokumen itu sebagaimana dikutip Sputniknews Jumat 20 Januari 2017.

Perjanjian ini juga menyebutkan bahwa Rusia, atas permintaan Suriah, akan membantu mengatur pertahanan antipesawat dan anti-sabotase di pelabuhan Tartus. Fasilitas perbaikan dan pemeliharaan angkatan laut Rusia dipelabuhan Tartus juga bisa dirombak untuk menjadi sebuah pangkalan angkatan laut skala penuh yang mampu menampung kapal perang besar, termasuk kapal induk, dalam waktu dua tahun.

“Kami tidak akan menunda modernisasi fasilitas Tartus. Dilihat dari pengalaman, saya berpikir bahwa infrastruktur di Tartus dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan kami di 1,5-2 tahun,” kata Viktor Ozerov, ketua komite pertahanan Dewan Federasi Rusia kepada RIA Novosti.

Dokumen ini menekankan bahwa perjanjian tersebut bersifat defensif dan tidak ditujukan terhadap pihak lain. Kesepakatan itu menetapkan bahwa 11 kapal Rusia dapat hadir di pelabuhan Tartus sekaligus, termasuk kapal-kapal yang dilengkapi dengan propulsi nuklir, asalkan pedoman keselamatan nuklir dan lingkungan dihormati.



Rusia akan memiliki hak untuk merenovasi, membangun kembali dan menghancurkan bangunan, melakukan pekerjaan konstruksi, termasuk air, dan menyiapkan platform lepas pantai.

0 comments:

Post a Comment