Sunday, 15 January 2017

Type 61, Tank Pertama Jepang Setelah Perang Dunia II


Pada tahun 1950, lima tahun setelah akhir Perang Dunia II, Jepang mulai mempersenjatai dirinya antara lain dengan membangun main battle tank Type 61. Jepang termotivasi untuk membangun tank salah satunya karena ancaman tradisional dari barat, Uni Soviet.

Syarat dan kondisi persenjataan yang dibangun jauh berbeda dari periode 1870-1945, ketika Jepang menjadi negara ekspansif. Senjata yang dibangun diperuntukkan untuk misi defensif dalam hal ini mempertahankan negara.

Pada awalnya, Amerika Serikat menyediakan M-4 Sherman dan M-24 Chaffees untuk Pasukan Bela Diri Jepang. Tank ini segera dianggap usang dan terlalu berat. Akibatnya, Pasukan Bela Diri Jepang berusaha membangun tank dengan berat di bawah 40 ton yang sangat mobile.

Mereka juga ingin tank dibangun di Jepang untuk membantu menghidupkan kembali industri negara yang hancur karena perang. Desain pertama disebut sebagai STA-1, dan disusul dengan desain STA-1 dan STA-3. Desain-desain menekankan sifat-sifat yang diinginkan. Tank bahkan lebih ringan dari Panzer 61 Swiss yang memiliki bobot 36,5 ton, tank juga akan menggunakan meriam utama 105 milimeter.

Desain STA-3 diadopsi, dan produksi menjadi tank Type 61 mulai tahun 1961. Awalnya, beratnya 34,5 ton dan dipasang meriam utama 90mm mirip dengan yang digunakan pada M-48 Patton Amerika. Sebanyak 564 Type 61 diyakini telah diproduksi, namun angka pasti dirahasiakan. Dalam konfigurasi akhir, Type 61 memiliki berat 38,5 ton.


Mesin Type 61 dibangun oleh Mitsubishi-Nippon Heavy Industries, Ltd, yang direorganisasi dan berganti nama setelah perang. Mesin diesel V-12 berpendingin udara menghasilkan 600 tenaga kuda. Mesin ini melanjutkan praktek Jepang dalam membangun mesin diesel berpendingin udara yang digunakan dalam kendaraan lapis baja yang sudah dipraktikan sejak tahun 1934 dengan Medium Tank Type 89B.

Type 61 memiliki desain konvensional dengan konstruksi lambung dilas dan dibagi menjadi tiga kompartemen, mengemudi di depan, mesin di belakang. Komandan dan penembak duduk di menara di sebelah kanan, loader di menara di sebelah kiri. Pengemudi duduk di depan lambung di sisi kanan.


Menara menyerupai M-47 Amerika. Armor agak ringan untuk ukuran Main Battle Tank yakni maksimum hanya 2,5 inci pada permukaan menara, sementara pada glacisnya 1,8 inci dan 0,6 inci di bagian belakang lambung.

Selain menggunakan senjata utama meriam 90mm tank juga menggunakan persenjataan sekunder senapan mesin kloaksial 7.62mm NATO dengan dan senapan mesin kaliber .50 dipasang di atas menara untuk digunakan sebagai senjata antipesawat. Tank tidak dilengkapi dengan perlindungan untuk senjata nuklir biologi dan kimia, meskipun ada ketentuan untuk menyimpan pakaian pelindung dan respirator senjata nuklir biologi dan kimia. Tank Type 61 tidak pernah diekspor.


Spesifikasi Tank Type 61:

Country : Japan
Type : Main Battle Tank
Dimensions : Length, 6.3 m (20.6 ft); width, 2.95 m (9.7 ft); height, 2.95 m (9.7 ft)
Combat weight : 35,000 kg (38.6 tons)
Engine : Mitsubishi Type 12, 12 cylinder air-cooled diesel
Armament : One 90mm Type 61 main gun; one 7.62mm NATO Browning M1919A4 machine gun; one 12.5mm .50 caliber Browning M2 HB machine gun
Crew : 4
Speed : 45 km/h (28 mph)
Range : 200 km (124 mi)
Obstacle/grade performance: 0.7 m (2.3 ft)

0 comments:

Post a Comment