Pada tahun
1950, lima tahun setelah akhir Perang Dunia II, Jepang mulai mempersenjatai
dirinya antara lain dengan membangun main battle tank Type 61. Jepang termotivasi
untuk membangun tank salah satunya karena ancaman tradisional dari barat, Uni
Soviet.
Syarat dan
kondisi persenjataan yang dibangun jauh berbeda dari periode 1870-1945, ketika
Jepang menjadi negara ekspansif. Senjata yang dibangun diperuntukkan untuk misi
defensif dalam hal ini mempertahankan negara.
Pada
awalnya, Amerika Serikat menyediakan M-4 Sherman dan M-24 Chaffees untuk
Pasukan Bela Diri Jepang. Tank ini segera dianggap usang dan terlalu berat. Akibatnya, Pasukan Bela Diri Jepang berusaha membangun tank dengan berat di
bawah 40 ton yang sangat mobile.
Mereka juga
ingin tank dibangun di Jepang untuk membantu menghidupkan kembali industri
negara yang hancur karena perang. Desain pertama disebut sebagai STA-1, dan
disusul dengan desain STA-1 dan STA-3. Desain-desain menekankan sifat-sifat
yang diinginkan. Tank bahkan lebih ringan dari Panzer 61 Swiss yang memiliki
bobot 36,5 ton, tank juga akan menggunakan meriam utama 105 milimeter.
Desain STA-3
diadopsi, dan produksi menjadi tank Type 61 mulai tahun 1961. Awalnya, beratnya
34,5 ton dan dipasang meriam utama 90mm mirip dengan yang digunakan pada M-48
Patton Amerika. Sebanyak 564 Type 61 diyakini telah diproduksi, namun angka
pasti dirahasiakan. Dalam konfigurasi akhir, Type 61 memiliki berat 38,5 ton.
Mesin Type
61 dibangun oleh Mitsubishi-Nippon Heavy Industries, Ltd, yang direorganisasi
dan berganti nama setelah perang. Mesin diesel V-12 berpendingin udara
menghasilkan 600 tenaga kuda. Mesin ini melanjutkan praktek Jepang dalam
membangun mesin diesel berpendingin udara yang digunakan dalam kendaraan lapis
baja yang sudah dipraktikan sejak tahun 1934 dengan Medium Tank Type 89B.
Type 61
memiliki desain konvensional dengan konstruksi lambung dilas dan dibagi menjadi
tiga kompartemen, mengemudi di depan, mesin di belakang. Komandan dan penembak
duduk di menara di sebelah kanan, loader di menara di sebelah kiri. Pengemudi
duduk di depan lambung di sisi kanan.
Menara
menyerupai M-47 Amerika. Armor agak ringan untuk ukuran Main Battle Tank yakni
maksimum hanya 2,5 inci pada permukaan menara, sementara pada glacisnya 1,8
inci dan 0,6 inci di bagian belakang lambung.
Selain
menggunakan senjata utama meriam 90mm tank juga menggunakan persenjataan
sekunder senapan mesin kloaksial 7.62mm NATO dengan dan senapan mesin kaliber
.50 dipasang di atas menara untuk digunakan sebagai senjata antipesawat. Tank
tidak dilengkapi dengan perlindungan untuk senjata nuklir biologi dan kimia,
meskipun ada ketentuan untuk menyimpan pakaian pelindung dan respirator senjata
nuklir biologi dan kimia. Tank Type 61 tidak pernah diekspor.
Spesifikasi
Tank Type 61:
Country :
Japan
Type : Main
Battle Tank
Dimensions :
Length, 6.3 m (20.6 ft); width, 2.95 m (9.7 ft); height, 2.95 m (9.7 ft)
Combat
weight : 35,000 kg (38.6 tons)
Engine :
Mitsubishi Type 12, 12 cylinder air-cooled diesel
Armament :
One 90mm Type 61 main gun; one 7.62mm NATO Browning M1919A4 machine gun; one
12.5mm .50 caliber Browning M2 HB machine gun
Crew : 4
Speed : 45
km/h (28 mph)
Range : 200
km (124 mi)
Obstacle/grade
performance: 0.7 m (2.3 ft)
0 comments:
Post a Comment