Saturday 19 November 2016

New Zealand Seharusnya Meminta Bantuan Ke Indonesia Dan Singapura


New Zealand First menyarankan pemerintahnya untuk menerima bantuan militer dari luar negeri, namun mengapa Singapura dan Indonesia belum diminta bantuannya padahal kedua kapal pendarat (LPD) angkatan laut sedang berada di Selandia Baru.

“Jika tujuannya adalah untuk mengeluarkan orang dari Kaikoura dan untuk mendapatkan peralatan berat, makanan dan air, kapal pendarat dirancang untuk tujuan tersebut,” kata Ron Mark, Juru Bicara New Zealand First Defence and Deputy Leader.

“Kapal ini dapat menghasilkan air tawar, memiliki dapur yang mampu menyiapkan makanan secara massal dan menawarkan fasilitas medis juga. Kapal ini mampu lego jangkar di tengah laut dan dapat mendukung serta mengakomodasi pekerja darurat juga.

“RSS Resolution Singapura dan KRI Banda Aceh Indonesia ada di sini sekarang, untuk mengikuti Navy’s 75thand, bisa dengan mudah berlayar dengan HMNZS Canterbury.

“RSS Resolution mampu melakukan embarkasi dua helikopter sedangkan NH90 kami masih belum diijinkan untuk mendarat di kapal yang sedang berlayar di laut. Prajurit Singapura ketika melakukan latihan gabungan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, mempunyai empat helikopter angkatan laut.

Selain itu, RSS Resolution juga memiliki dockfloodable internal, yang berarti bisa mengoperasikan kapal pendarat di air. HMNZS Canterbury kami dikonversi dari kapal ferry jadi tidak memiliki fitur tersebut dan terbatas untuk menyebarkan kapal pendarat di laut yang tenang. Karena setiap kapal pendarat dapat membawa muatan hingga 50 ton, itu berarti banyak makanan,air dan peralatan yang bisa mendarat. Fitur ini diperlukan untuk membangun kembali jalur Kaikoura.

Kami hanya ingin tahu, kapal ini dibangun untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bencana, dan sekarang sedang berada di Auckland ketika Kaikoura membutuhkannya,” kata Mark.

0 comments:

Post a Comment