Kelompok
militan Suriah menolak untuk menyerahkan Aleppo timur kepada pasukan pemerintah.
Sebaliknya, mereka akan berusaha untuk menerobos pengepungan dalam waktu dekat.
Anggota
Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi Suriah, Samir
Nashar, menyatakan bahwa militan Suriah menolak untuk menyerah. "Militan
tampaknya memiliki persediaan yang cukup, dan mereka mengandalkan hal itu.
Mereka membuat upaya baru untuk menerobos pengepungan sesegera mungkin,"
katanya seperti disitir dari Sputniknews, Selasa (6/12/2016).
Menurut
Nashar, pembicaraan hari Minggu antara militer Rusia dan kelompok oposisi
terkait penarikan dari Aleppo berujung pada kegagalan. Militan memberitahu
seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang bertindak sebagai negosiator antara
Washington dan pemberontak bahwa mereka tidak akan menyerah dan terus berjuang
sampai akhir. Pada saat
yang sama, para militan tampaknya berusaha untuk menegosiasikan eksodus mereka
dengan mediasi oleh AS dan Turki," terang Nashar.
Selama
beberapa bulan terakhir, Aleppo menjadi medan pertempuran utama di Suriah, yang
melibatkan pasukan pemerintah, jihadis, dan berbagai kelompok oposisi. Wilayah
timur Aleppo saat ini dikelilingi oleh pasukan pemerintah, dan pertempuran
telah membuat ribuan warga sipil terperangkap di kota itu.
Sebelumnya,
gencatan senjata yang dimediasi internasional telah runtuh karena kelompok
militan terus melakukan serangan dan oposisi gagal untuk mengusir Front
al-Nusra. Kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda ini kini berubah nama
menjadi Jabhat Fatah al Sham.
0 comments:
Post a Comment