Tuesday, 8 November 2016

No Escape Zone Adalah Konsekuensinya Jika Berhadapan Dengan Rudal Meteor


Rincian teknis dari rudal udara ke udara sangatlah rumit karena tingginya teknologi yang digunakan dalam senjata ini. Tetapi konsep sederhananya adalah bagaimana Anda menghancurkan target sebelum target itu menghancurkan Anda.

Salah satu cara untuk meningkatkan peluang tersebut adalah dengan menambahkan mesin ramjet untuk memberikan dorongan lebih tinggi pada rudal. Itulah filosofi di balik desain Meteor, sebuah rudal yang dikenal sebagai pembunuh MiG dan mulai beroperasi untuk pertama kalinya dengan angkatan udara Swedia pada 11 Juli 2016 lalu. Spesifikasi tepat Meteor masih rahasia, dan klaim bahwa rudal tersebut merupakan yang terbaik di dunia masih diperdebatkan.

Bagaimana rudal ini bekerja?. Seperti rudal pada umumnya, Sebuah bahan bakar padat konvensional mempercepat Meteor setelah peluncuran. Saat menderu melalui udara, rudal membuka parasut, yang memungkinkan udara dengan cepat masuk ke dalam mesin, memanaskan oksigen dan mendorong rudal mencapai kecepatan supersonik pada Mach 4. Tidak hanya itu, rudal dapat mengatur berapa banyak oksigen yang dikeluarkan, menghemat energi selama fase awal, hanya untuk mengambil napas dalam-dalam di saat saat akhir sebelum memukul target.

Hasilnya adalah jika pesawat yang ditargetkan mencoba untuk menghindari kejaran, Meteor bisa mengatasinya dengan mengeluarkan daya dorong lebih tinggi dan dengan demikian dapat menghasilkan manuver lebih pada rudal, sehingga hitungan beberapa detik-pun menjadi sangat berharga. Tetapi berapa lama tepatnya Meteor bisa terbang hal itu masih jadi pertanyaan besar. 

Dengan teknologi tinggi dan rumit dari ramjet membuat Rusia dan China turut mengembangkan rudal versi mereka sendiri untuk bersaing dengan Meteor.

“Yang kita tahu bahwa satu tes di Skotlandia, rudal terbang lebih dari 100 kilometer,” kata seorang insinyur MBDA sebagaimana dikutip AINonline. Perusahaan telah mengklaim “no-escape zone” tiga kali dari AIM-120 AMRAAM buatan AS.
No scape zone atau tidak ada zona melarikan diri adalah istilah tempur udara untuk area berbentuk kerucut yang ditentukan oleh kemampuan rudal di mana pesawat yang ditargetkan tidak dapat melarikan diri semata-mata hanya dengan menggunakan manuvernya. Jamming dan spoofing adalah pilihan terakhir, tetapi sebaliknya pesawat memiliki probabilitas tinggi untuk tetap dihantam.
Selain teknologi ramjet, Meteor memiliki datalink yang menghubungkan sistem sensor dan panduan untuk pesawat tempur.


Swedia adalah negara pertama yang memasukkan Meteor dalam operasional, sementara Inggris, Italia, Spanyol, Jerman dan Prancis masuk dalam daftar berikutnya.
Jerman, Spanyol dan Inggris berniat untuk menginstal Meteor di Eurofighter Typhoon mereka. Sementara Prancis berencana untuk mengawinkan Meteor dengan Rafale.
F-35 Joint Strike Fighters-pun nantinya juga bisa mengikuti.

0 comments:

Post a Comment