Pada gelaran Indo Defence 2016, PT Pindad, PT Len, dan Thales memperkenalkan konsep Kendaraan Lapis Baja Digital yang mengintegrasikan Sistem C5I (Computerized, Command, Control, and Combat Information) Indonesia yang pertama.
Nota Kesepahaman pertama ditandatangani oleh tiga perusahaan tersebut di ajang EUROSATORY, Pameran Pertahanan & Keamanan yang berlangsung di Paris pada Juni 2016, untuk bersama-sama merancang sistem misi kendaraan militer Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan operasional kendaraan lapis baja yang diajukan oleh PT Pindad untuk Tentara Nasional Indonesia.
Pada era digitalisasi medan tempur, keunggulan informasi di medan tempur sangat penting untuk pelaksanaan operasi yang sukses. Dalam konteks ini, ada kebutuhan bagi TNI untuk mengoperasikan kendaraan yang terintegrasi dengan peralatan elektronik di dalam kendaraan.
Dalam kemitraan ini ketiga perusahaan akan menggabungkan keahlian masing-masing dalam pembangunan kendaraan, komunikasi taktis, komando dan kendali serta peralatan elektronik, serta integrasi dengan sistem C5I.
Thales akan menyediakan kemampuan komunikasi radio, sistem misi, dan integrasi sistem elektronik. Perusahaan ini dipilih bukan hanya karena keahlian global dalam digitalisasi medan tempur, melainkan juga karena kesediaan mereka untuk melakukan alih teknologi kepada Indonesia.
Melalui nota kesepahaman tersebut, Thales dan PT Len berkolaborasi untuk menumbuhkan kemampuan lokal untuk digitalisasi kendaraan masa depan, sementara PT Pindad akan mengajukan sebuah kendaraan lapis baja yang secara khusus dirancang sesuai dengan kebutuhan operasional TNI yang baru.
“Dengan MoU ini, perusahaan kami akan membangun teknologi canggih untuk kendaraan masa depan TNI. Kendaraan lapis baja yang kami kembangkan akan mengintegrasikan paket elektronik dengan kemampuan komunikasi generasi terbaru, ” ujar Abraham Mose, Dirut PT Pindad.
0 comments:
Post a Comment