Wednesday 16 November 2016

Israel Minta Rusia Tak Jual Jet Dan Senjata Canggih Pada Iran


Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa Israel telah meminta Rusia tidak membuat kesepakatan besar untuk menjual jet tempur dan senjata canggihnya kepada Iran. Tapi, Lieberman sadar jika permintaan Israel sulit dipenuhi karena langkah penjualan senjata sebagai upaya untuk menyelamatkan ekonomi Rusia.

Menurut laporan media Rusia, Moskow dan Teheran telah melakukan transaksi penjualan alat-alat tempur termasuk jet tempur, tank T-90, helikopter dan artileri. Nilai transaksi itu mencapai USD10 miliar.

Lieberman mengklaim bahwa pada tahap ini Rusia dan Iran hanya membahas kemungkinan kesepakatan penjualan senjata dan tidak ada yang telah ditandatangani. Dia mengatakan Israel mengangkat isu ini selama kunjungan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev ke Israel pekan lalu.

”Jelas, ini tidak menyenangkan kami sangat banyak," kata Lieberman. "Tapi Rusia tidak meminta kami. Kita bicara dengan mereka dan mencoba untuk menjelaskan, tapi akhirnya setiap negara bertindak sesuai dengan kepentingannya sendiri. Rusia berada dalam kesulitan ekonomi dan akan melakukan apa yang ada di kepentingan terbaiknya,” ujar Lieberman, seperti dikutip dari Haaretz, Kamis (17/11/2016).

Rusia seperti diketahui telah mengirim sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran. Israel mencoba selama beberapa tahun untuk menekan Presiden Vladimir Putin agar menunda pengiriman rudal ke Teheran.
Lieberman juga mengomentari pasukan Rusia yang beroperasi di Suriah. Menurutnya, pasukan Rusia dan Suriah telah dibekali dengan rudal canggih.

Sementara itu, Viktor Ozerov, Ketua Komite Pertahanan Dewan Federasi Rusia, mengatakan negosiasi masih berlangsung. Jika kesepakatan tercapai, Rusia bisa memasok senjata kepada Iran. Ozerov melanjutkan senjata Rusia akan dikirimkan secara bertahap selama beberapa tahun. Menurutntya, pengiriman pertama senjata Rusia hanya bisa terjadi pada tahun 2020, ketika sanksi terhadap penjualan senjata kepada Iran dicabut.

0 comments:

Post a Comment