Wednesday 16 November 2016

Mengenal Hawkei, Rantis Tangguh Milik AD Australia


Setelah masa seleksi dan kualifikasi selama lima tahun, Departemen Pertahanan Australia memilih kendaraan taktis 4×4 Hawkei untuk AD dan AU Australia dengan nilai kontrak AUD1,3 Miliar untuk 1.100 unit kendaraan yang akan mulai diserahkan pada akhir 2017 dari pabrik Thales di Bendigo, Australia. Hawkei berhasil mengalahkan dua kandidat lainnya, General Dynamics/ MOWAG Eagle IV dan Force Protection Ocelot. Hawkei sendiri mengambil nama spesies ular berbisa asli Australia, Acanthopis hawkei.

Hawkei lahir dari niatan Australia untuk mencari PMV (Protected Mobility Vehicle) untuk kebutuhan pasukan infantri. Program yang dibungkus dalam skema LAND 121 Phase 4 (Light Protected Vehicle) ini mencari rantis dengan kemampuan bertahan dari serangan ranjau, untuk operasi ofensif, pengintaian, dan resuplai ringan. Selain itu kendaraan tersebut juga harus mampu beroperasi dalam sistem manajemen pertempuran modern yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Australia.


Dari luar, Hawkei tampil unik dengan bonnet berukuran besar, diikuti panel kaca anti peluru utama yang terpisah pada panel kiri dan kanan dengan frame berbentuk segi enam. Sebagian besar desain Hawkei memanfaatkan pelajaran yang didapat Thales saat mendesain Bushmaster MRAP yang terbukti sukses.
Rantis 4×4 ini didesain dengan konsep sel tahan impact yang didesain terpisah dengan sasis. Sel ini membentuk kabin untuk penumpang, lengkap dengan kursi tahan ranjau dan tentu saja sistem pendingin udara untuk meningkatkan kenyamanan penumpangnya.

Hawkei sendiri menggunakan konsep V-Hull untuk membuang energi ledakan ranjau yang meledak di bawah kendaraan ke arah samping, sehingga penumpang terhindar dari cedera fisik mematikan. Kapasitas angkutnya mencapai enam orang penumpang bersenjata lengkap. Perlindungan dasar Hawkei tercatat mampu menahan impak proyektil 7,62x51mm NATO dan dapat ditingkatkan lagi dengan pelat balistik modular (applique) B-Kit berbahan keramik untuk proteksi sampai 12,7mm. Resikonya, pelat ini akan menambah bobot Hawkei hingga 600kg.


Dengan bobotnya yang berada pada kisaran tujuh ton, Hawkei masih dapat diangkut helikopter angkut berat CH-47F dengan sling. Mobilitasnya yang prima didudukung oleh penggunaan mesin turbodiesel 3.200cc direct injection berdaya 225kW yang menyemburkan torsi maksimal 680Nm pada 2.000rpm. Mesin ini berpadu dengan sistem transmisi otomatis 8 percepatan dan 4×4 drive dengan suspensi independen Axle Tech 3000 yang menambah kenyamanan penumpang dan sangat oke untuk menunjang kapabilitas off road.


Dari 1.100 Hawkei yang dipesan, ada enam varian yang dibuat, yaitu Troop Carrier, C2 (Command & Control), Liaison, Surveillance, Reconnaissance, dan Electronic Warfare. Arsitektur elektronik kendaraan didesain GVA Compliant dan modular untuk mengakomodasi kebutuhan sistem komputer, radio, dan peralatan elektronik yang akan digunakan di masa mendatang.


Sistem persenjataan pada Hawkei meliputi senapan mesin berat 7,62mm dan 12,7mm, pelontar granat 40mm ataupun dudukan ayun untuk senapan mesin ringan 5,56mm. Apabila diinginkan, Hawkei dapat dipasangi sistem kubah senjata berpengendali otomatis (RCWS).
SpesifikasiI Hawkei :
- Kapasitas: 6 orang (1 driver, 1 komandan, 4 prajurit)
- Panjang: 5,78m
- Lebar: 2,395m
- Tinggi: 2,3m
- Jarak tempuh: 800 -1000km


0 comments:

Post a Comment