Saat hubungan kembali mencair Turki akan mempertimbangkan semua pilihan tidak terkecuali dengan Rusia, ketika Turki berniat mencari sistem pertahanan rudal yang mereka butuhkan dengan cepat.
Ismail Demir, wakil negara untuk industri pertahanan, Selasa 8 November 2016 mengatakan ia akan mempertimbangkan untuk mencari pemasok luar Turki jika pembangunan sistem rudal pertahanan yang dibangun di dalam negeri terlalu lama.
Seorang juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bulan lalu bahwa Rusia akan terbuka untuk menjual sistem rudal ke Turki, setelah Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas penawaran senjata selama pertemuan di Istanbul.
Turki tahun lalu membatalkan tender senilai US$3,4 miliar untuk sistem pertahanan rudal yang diberikan ke China. Alasan yang diungkap Turki atas pembatalan tersebut adalah keengganan China untuk melakukan transfer teknologi, sementara banyak pihak menyebut pembatalan itu karena tekanan dari NATO.
Jika kemudian Turki beralih ke sistem pertahanan rudal dari Rusia, tentu hal ini juga akan mendapat tekanan mengingat Turki adalah anggota NATO.
0 comments:
Post a Comment