Jenis drone dengan kemampuan misi khusus kini bertambah lagi di Indonesia, setelah Badan SAR Nasional (BASARNAS) resmi mengoperasikan drone helicopter jenis SDO 50V2 buatan Swiss Drones Operating AG. Drone dengan dua rotor tegak dan tampil khas dengan balutan cat warna oranye ini menjadi salah satu ikon yang ditampilkan dalam pameran indoor di Indo Defence 2016 yang berlangsung 2-5 November 2016.
Ditangan operatornya, BASARNAS mengedepankan peran drone/UAV (Unmanned Aerial Vehicle) untuk tugas surveillance bencana, dan mendukung operasi pencarian orang hilang di wilayah yang sulit dijangkau oleh tim advanced. Dengan teknologi intermeshing rotor, maka dua baling baling berputar berlawanan. Drone SDO 50V2 punya kemampuan maksimum take off 85 kg, dan drone ini sanggup membawa payload sampai 50 kg. Untuk mendukung misi SAR, sudah barang tentu drone ini dilengkapi sensor gimbar kamera dengan kemampuan 30x zoom yang mampu memantau obyek dengan hingga 63,7 derajat.
Dari segi operasional, drone SDO 50V2 bergerak dengan pola Los (Line of Sight) dan dapat dikendalikan manual maupun otomatis. Jangkauan terbangnya sampai 16-25 km, sementara ketinggian terbangnya maksimum sampai 3.048 meter. Seperti halnya drone pada umumnya, unit kendali UAV ini adalah GCS (Ground Control Station) yang mempunya fleksibilitas tinggi.
Dari aspek pemersinan, drone SDO 50V2 menggunakan turbo jet engine dan bahan bakar memakai avtur dengan kapasitas 28 liter. Konsumsi bahan bakar sebanyak 13 liter/jam. Dalam mendukung misi SAR, drone ini dapat disiapkan dalam tempo 15 menit hingga siap mengudara. Drone dengan kecepatan maksimum 15 meter per detik ini untuk tiap umitnya ditangani oleh dua operator.
Selain digunakan dalam misi SAR, drone SDO 50V2 juga digunakan sebagai wahana pencitraan imaging oleh Leica dengan memasang Leica RCD30 medium format camera, lainnya drone ini juga diberdayakan sebagai wahana penyemprot pada lahan pertanian. Belum lama ini, SDO 50V2 telah digunakan dalam operasi pencarian korban banjir bandang sungai Cimanuk-Garut di sektor Waduk Jatigede-Sumedang. Sebelumnya di Juni 2016, SDO 50V2 juga telah dioptimalkan dalam misi pencarian pendaki asal Swiss Lionel Du Creaux, yang hilang di Gunung Semeru. Saat ini BASARNAS mengoperasikan empat unit SDO 50V2. (Gilang Perdana)
Spesifikasi SDO 50V2
- Rotor system: Flettner Double Rotor System
- Rotor diameter: 2 x 2,80 meter
- Engine: Turbine Jet Engine
- Fuel: Diesel / Jet A1
- Dimensions L x W x H: 2,32 x 0,70 x 0,98 meter
- Empty weight: 36 Kg
- Payload Max: 50 Kg
- MTOW: 86 Kg
- Max. fuel capacity: Main tank 13 lt. + add. tanks (2 x 4 lt.) (2 x 7 lt.) (2 x 13 lt.)
- Service ceiling: up to 10’000 feet MSL/400m AGL (ISA conditions)
- Max. Airspeed: 15 m/s
- Rotor diameter: 2 x 2,80 meter
- Engine: Turbine Jet Engine
- Fuel: Diesel / Jet A1
- Dimensions L x W x H: 2,32 x 0,70 x 0,98 meter
- Empty weight: 36 Kg
- Payload Max: 50 Kg
- MTOW: 86 Kg
- Max. fuel capacity: Main tank 13 lt. + add. tanks (2 x 4 lt.) (2 x 7 lt.) (2 x 13 lt.)
- Service ceiling: up to 10’000 feet MSL/400m AGL (ISA conditions)
- Max. Airspeed: 15 m/s
0 comments:
Post a Comment