Proyek
pengembangan pesawat oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yakni pesawat
R80 dan N245 secara resmi masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional
(PSN).
Pesawat R80
yang menjadi rancangan mantan Presiden BJ Habibie akan digarap oleh PT Regio
Aviasi Industri (RAI) yang merupakan perusahaan bentukan Habibie bersama
putranya Ilham Akbar Habibie.
Adapun
proyek pesawat N245 akan digarap oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Kedua
pesawat tersebut akan dikembangkan dari jenis sebelumnya dan akan menjadi
pesawat penumpang sepenuhnya, kemudian digunakan dalam penerbangan jarak
menengah.
"Untuk
pesawat ada dua, yang kapasitas 50 penumpang N245, dan yang kapasitas 80
penumpang R80," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Telekomunikasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan,
di Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Putu
menjelaskan, dari sisi biaya, pengembangan pesawat tersebut akan menelan biaya
sebesar 180 sampai 200 juta dollar AS per unit atau sekitar Rp 2,6 triliun.
"Biaya
pengembangannya tidak semahal kalau dari nol (awal). Kita hitung kemarin
kira-kira 180 sampai 200 juta dollar AS," jelas Putu.
Menurutnya,
pengembangan moda transportasi udara tidak mudah sehingga dijalankan bertahap.
"Mengembangkan pesawat tidak mudah, sekarang tahap engineering desain,
kalau sudah engineering desain, satu tahun baru mulai bikin prototipenya,"
ungkap Putu.
Menurut dia,
pengembangan proyek strategis tersebut tinggal menunggu Peraturan Presiden
(Perpres) yang mengatur tentang proyek-proyek strategis tersebut. "Tinggal
tunggu Perpres saja," jelas Putu.
Putu
berharap, proyek strategis tersebut dapat disetujui oleh Presiden Joko Widodo
secepatnya, dengan itu diharapkan pada 2020 kedua pesawat tersebut selesai
pengembangan dan dapat diuji coba.
0 comments:
Post a Comment