Hampir
sepertiga jet tempur Angkatan Udara Inggris harus digrounded karena masalah
teknis. Sumber-sumber pertahanan mengatakan selama 14 tahun beroperasi di Irak,
Afghanistan dan Libya telah membuat pesawat tempur garis depan mengalami begitu
banyak kelelahan.
Sebagaimana
dilaporkan The Sun Minggu 8 Januari 2017 disebutkan satu dari tiga jet tempur
Typhoon dan Tornado tidak layak terbang. Padahal kedua pesawat sangat penting
untuk pertahanan udara Inggris dan untuk mencegah jet Rusia memasuki wilayah
udara Inggris.
Dua pesawat
juga mengambil bagian dalam misi tempur melawan ISIS di Irak dan Suriah sebagai
bagian dari Operasi Shader.
Angka yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan untuk menjawab pertanyaan parlemen
menunjukkan bahwa 43 dari 134 Typhoon dan 22 dari 68 Tornado berada dalam perawatan jangka panjang sebagai bagian dari pemeliharaan armada dan tidak
dapat terbang.
Namun
Kementerian Pertahanan mengakui bahwa jumlah jet yang tidak bisa terbang bisa
lebih tinggi lagi mengingat bahwa beberapa jet yang ada di garis depan juga
mungkin akan segera ditarik.
0 comments:
Post a Comment