Empat jet
Mirage Prancis minggu ini telah menyelesaikan tugas selama empat bulan di
Lithuania. Selama masa tugas itu, mereka terlibat permainan kucing dan tikus
dengan pesawat tempur Rusia. Tercatat, mereka 23 kali terlibat kontak dengan
pesawat tempur Rusia.
"Kami
menggunakan istilah 'mencegat' tetapi lebih baik untuk mengatakan
'mengidentifikasi' dan 'mengamati'," kata Letnan Kolonel Isaac Diakite di
pangkalan Siauliai di Lithuania Utara yang beku.
"Rusia
sangat berhati-hati untuk tetap berada di wilayah udara internasional, terbang
sepanjang daerah Baltik tanpa pergi lebih ke dalamnya. Mereka memiliki hak untuk
berada di sana, tapi begitu juga kami," katanya lagi seperti dikutip dari
Economic Times, Minggu (8/1/2017).
"Jadi
kami melepasnya untuk melihat-lihat, mengidentifikasi pesawat, dan memotretnya
untuk menunjukkan jika kami juga berada disana," jelasnya lagi. Pesawat
Rusia telah terbang dekat dengan perbatasan utara NATO selama beberapa tahun. Jumlah penerbangannya meningkat setelah krisis Ukraina di mulai tahun
2014.
"Ini
adalah permainan kecil, demonstrasi kekuatan untuk menunjukkan bahwa mereka
kembali setelah armada mereka menjalani modernisasi skala besar," kata
Jenderal Olivier Taprest, komandan pertahanan udara Perancis, yang mengambil bagian
dalam upacara di Siauliai untuk menandai akhir dari penyebaran.
Radar NATO
secara teratur mendeteksi pesawat tempur Sukhoi, pesawat transport Antonov, dan
pembom strategis jarak jauh Tupolev melintasi yang disebut Omega Line. Omega
Line adalah garis batas yang dikenakan oleh NATO yang membentang dari Norwegia. Pelanggaran
terhadap garis itu akan memicu peringatan di pangkalan NATO dan pesawat tempur
akan bergegas terbang ke lokasi.
Menurut
perwira Prancis, hal itu dilakukan hanya untuk unjuk kekuatan ke Amerika
Serikat (AS). "Itu benar-benar tidak berguna dari sudut pandang taktis,
tapi mengirim pesan: jika Anda menghitung jarak terbang, itu menunjukkan Anda
bisa mencapai New York," kata Taprest.
0 comments:
Post a Comment