Presiden
terpilih AS Donald Trump membuat pernyataan mengejutkan pada Desember lalu yang telah meminta Boeing untuk mengembangkan Super Hornet agar sebanding dengan
F-35. Pernyataan ini dikeluarkan hanya sehari setelah pertemuan dengan kepala
program F-35 Departemen Pertahanan dan CEO dari Lockheed dan Boeing.
Trump
melihat harga jet tempur F-35 sudah di luar kendali. Sehingga F/A-18 Super
Hornet yang lebih murah dianggap sebagai alternatif untuk menggantinya dengan
peningkatan kemampuan agar setara dengan Lighting II. Tetapi
Angkatan Udara Amerika Serikat melihat F-35 tetap sebagai pilihan.
Sekretaris
Angkatan Udara Deborah Lee James mengatakan pada Defense News dalam sebuah wawancara
5 Januari 2017 bahwa tidak mungkin kedua pesawat ini saling menggantikan.
“Angkatan
Udara tidak melihat F/A-18 dan F-35 bisa saling menggantikan, mereka memenuhi kebutuhan yang berbeda. Mereka merupakan pesawat yang baik,
jangan salah. Tetapi F/A-18 adalah pesawat generasi keempat, dan F-35
adalah generasi kelima”, katanya.
”Dia mengatakan para pemimpin Angkatan Udara akan memiliki
kesempatan ketika saatnya tiba untuk memberikan saran kepada presiden terpilih
ini. Tapi
berdasarkan semua yang saya tahu, keduanya tidak bisa saling dipertukarkan dan
Angkatan Udara belum menyatakan minatnya pada F/A-18”.
Meskipun
Joint Strike Fighter masih menghadapi sejumlah tantangan, tetapi James
mengatakan program ini telah menunjukkan kemajuan dan biaya yang smakin menurun
serta telah mencapai kemampuan oprasional awal Agustus 206 lalu.
0 comments:
Post a Comment