Friday 18 November 2016

Imbangkan Kekuatan Dunia, Rusia Lawan Sistem Rudal NATO


Presiden Rusia, Vladmir Putin, mengatakan bahwa Rusia akan menentang setiap upaya yang mengganggu keseimbangan kekuatan strategis global atau dunia, termasuk sistem rudal pertahanan anti-balistik NATO. Putin menegaskan, Rusia akan lawan sistem rudal NATO dan tak akan berhenti untuk mengembangkan senjata canggih.

”Tujuan kami adalah untuk secara efektif menetralisir ancaman militer terhadap keamanan Rusia, termasuk sistem pertahanan rudal anti-balistik (NATO), konsep serangan cepat dan informasi perang,” kata Putin kepada para pejabat militer Rusia di Sochi, pada hari Jumat.

”Kami akan terus melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan kekuatan strategis,” ujar Putin. Dia menembahkan bahwa keseimbangan kekuatan telah mencegah konflik militer besar di antara kubu lawan selama Perang Dingin.

Putin yang berbicara kepada jenderal Rusia dan petinggi industri pertahanan di Sochi menyimpulkan serangkaian pertemuan itu terkait dengan pertahanan Rusia. Dia menegaskan bahwa Rusia akan terus mengembangkan teknologi militer canggih untuk melindungi diri.
”Pemimpin kekuatan dunia sedang menggunakan pengetahuan ilmiah yang paling canggih untuk pengembangan senjata. Ini termasuk teknologi laser, teknologi hypersound, dan robotika. Rusia juga melakukan penelitian tersebut,” imbuh Presiden Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (19/11/2016).

”Seperti yang kita buat, sistem senjata canggih kita dengan ketat mengikuti kewajiban internasional bahwa Rusia telah mengambil (kewajiban) pada dirinya sendiri. Tetapi beberapa negara lain, seperti yang kita semua tahu, membatalkan perjanjian sebelumnya. Seperti halnya dengan pertahanan rudal anti-balistik,” ujar Putin mengacu pada pembatalan Traktat ABM pada tahun 2002 oleh pemerintahan Presiden AS, George W Bush.

Moskow menuduh mitra NATO-nya mengorbankan keamanan nasional Rusia dengan mengembangkan sarana untuk melawan perisai nuklir Rusia, ekspansi militer aliansi hingga ke perbatasan Rusia dan mengembangkan teknologi serangan konvensional canggih yang dapat digunakan untuk serangan besar.

0 comments:

Post a Comment