Tuesday, 22 November 2016

Sudah 68.500 Orang Kehilangan Rumah Akibat Pertempuran Mosul


Kantor urusan kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa hingga Minggu 20 November 2016, tercatat lebih dari 68.500 orang kehilangan tempat tinggal akibat operasi militer untuk merebut kembali Kota Mosul, Irak.

Jumlah ini melonjak dari hampir 60.000 orang cuma tiga hari sebelumnya. “Penilaian kesehatan yang dilakukan di Kamp Zalikan, sebelah timur-laut Mosul, memperlihatkan kebutuhan luas dan mendesak mengenai bantuan psikologis di kalangan keluarga yang kehilangan rumah, dan hampir tiga-perempat orang yang diwawancarai menyampaikan tingkat stress yang sangat kuat,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York, Senin 21 November 2016.

Dia menambahkan pada 14-20 November, dukungan psikologis telah diberikan kepada lebih dari 1.000 perempuan dan lebih dari 160 lelaki yang terpengaruh oleh konflik Mosul.
Hampir 1.200 anak lelaki dan hampir 1.100 anak perempuan menerima bantuan pertama psikologis di ruang yang ramah anak-anak.

Kelompok kemanusiaan juga berusaha memperoleh dana untuk Rencana Tanggap Kemanusiaan Irak 2016, yang diluncurkan pada Januari. Rencana itu memerlukan $861 juta USD untuk mendukung 7,3 juta warga Irak yang rentan di seluruh negeri tersebut. Sejauh ini, 69 persen keperluan itu telah diterima.

Pada 17 Oktober, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi yang juga adalah Panglima Pasukan Irak, mengumumkan dimulainya operasi besar untuk merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di negeri tersebut, dalam upaya membebaskan kota di Irak Utara.

Mosul, yang berjarak sekitar 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan pemerintah Irak meninggalkan senjata mereka dan menyelamatkan diri, sehingga memungkinkan petempur ISIS merebut kendali atas banyak wilayah Irak Barat dan Utara.

0 comments:

Post a Comment