Wednesday 16 November 2016

Trump Buat Kesalahan Besar Jika Batalkan Kesepakatan Nuklir Iran


Yahya Rahmi Safavi, penasihat militer pemimpin spiritual tertinggi Iran mengatakan, Donald Trump akan membuat kesalahan besar jika membatalkan kesepakatan nuklir.

"Setiap Presiden AS dipaksa untuk mendukung Zionis, tetapi pembatalan kesepakatan nuklir akan menjadi kesalahan strategis dan jika (Presiden AS terpilih Donald) Trump ingin membatalkan kesepakatan nuklir, itu akan merugikan AS," kata Safavi, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/11/2016).
Safavi menambahkan, jika AS dan sekutunya benar-benar mencari perdamaian dan keamanan di Timur Tengah, maka mereka harus berbicara dengan Iran. Awal pekan ini, Safavi menyatakan harapan Trump akan melepaskan setiap kebijakan bermusuhan terhadap Iran dan Timur Tengah.

Sebelumnya, sedikitnya 76 ahli keamanan nasional mendesak Trump untuk tidak mengembalikan sikap permusuhan dengan mengusik perjanjian nuklir yang ditandatangani dengan Iran. Sebaliknya, mereka meminta Trump untuk menjadikan perjanjian tersebut sebagai alat untuk meredakan ketegangan.

Trump sendiri memang dikenal sebagai salah satu pihak yang menolak kesepakatan antara Iran, AS dan empat negara kekuatan dunia lainnya. Penolakan ini tercermin dalam beberapa pidato Trump saat kempanye lalu.

0 comments:

Post a Comment