Menteri
Pertahanan Filipina mengatakan sangat tidak mungkin pihaknya mengizinkan
militer Amerika Serikat (AS) singgah sebelum bertolak ke Laut China Selatan
(LCS) untuk kebebasan navigasi. Hal itu dilakukan untuk menghindari konfrontasi
dengan China.
Delfin
Lorenzana mengatakan kapal perang dan pesawat AS bisa menggunakan pangkalan
militernya di Guam, Okinawa, atau terbang dari kapal induk untuk berpatroli di
perairan yang disengketakan. "Kami akan menghindari itu untuk sementara.
Pokoknya, AS dapat terbang di atas sana yang berasal dari basis-basis
lain," katanya seperti dikutip dari CBS News, Kamis (8/12/2016).
Ketika
ditanya apakah Filipina akan terus menjadi wilayah transit kapal dan pesawat AS
berpatroli di perairan yang disengketakan, Lorenzana mengatakan: "Presiden
Rodrigo Duterte tidak akan membiarkan itu terjadi untuk menghindari tindakan
provokatif yang dapat meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan. Itu tidak
mungkin.
"Terkait
hal ini, para pejabat AS tidak mau berkomentar banyak. Komandan pasukan AS di
Pasifik, Laksaman Harry Harris, mengatakan kerja sama militer dengan Manila
tidak berubah meski diwarnai oleh retorika Duterte.
Presiden
Filipina Rodrigo Duterte telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki
hubungan dengan China dan memusuhi pemerintahan Obama. Hal itu terjadi
setelah AS menyuarakan keprihatinan atas tindakan keras mematikan Duterte
terkait pengedar obat-obatan terlarang.
0 comments:
Post a Comment