Sebuah media
Turki melaporkan bahwa Ankara telah berhasil mengindentifikasi sebuah drone
yang digunakan untuk menyerang kamp militer Turki di Suriah. Turki menyatakan
bahwa pesawat tanpa awak yang melakukan serangan pada 24 November lalu itu
buatan Iran.
Meskipun
berhasil mengungkap asal dari pesawat tak berawak itu, otoritas Turki masih
tidak tahu siapa yang menggunakannya untuk serangan tersebut begitu bunyi
laporan surat kabar Hurriyet Daily seperti dikutip dari Sputniknews, Rabu
(7/12/2016).
Moskow sebelumnya
membantah keterlibatan Rusia atau pasukan pemerintah Suriah dalam serangan
tersebut. Serangan udara itu mengakibatkan tiga tentara tewas dan sepuluh orang
luka-luka.
Pada tanggal
24 Agustus pasukan Turki, yang mendapat dukungan dari pesawat koalisi pimpinan
Amerika Serikat (AS), memulai operasi militer di wilayah perbatasan dengan
Suriah. Operasi militer yang diberi tajuk Efrat Shield ini berhasil mengusir
militan ISIS dari kota Jarabulus dan daerah sekitarnya.
Setelah
Jarabulus berhasil direbut kembali, pasukan gabungan dari Ankara, koalisi dan
kelompok oposisi Suriah melanjutkan aksi ofensifnya. Pihak berwenang Suriah
telah mengecam keterlibatan Turki di daerahnya dan menyebut sebagai invasi.
0 comments:
Post a Comment