Friday, 13 January 2017

Antisipasi Konflik Perbatasan Dengan China, Myanmar Borong 1000 BTR-3U


Demi mempersiapkan diri menghadapi konflik perbatasan dengan China, militer Myanmar telah membeli sebanyak 1000 kendaraan angkut personel bersenjata (APC) dari Ukraina. Proses pengiriman 1000 APC BTR-3 U itu terus berlangsung hingga tahun 2017 ini.

Kehadiran APC dalam jumlah besar ini selain digunakan untuk memperkuat pertahanan di perbatasan juga disinyalir akan berakibat negatif bagi penduduk minoritas Myanmar, Rohingya yang selama ini mendapat perlakuan buruk.

Sebagai kendaraan angkut personel lapis baja, BTR-3U merupakan pengembangan dari BTR-80 buatan Rusia. Persenjataan yang dimiliki BTR-3U antara lain kanon kaliber 30mm, senapan mesin kaliber 7.62 mm, peluncur granat otomatis kaliber 30 mm, rudal antitank, dan lapisan baja yang membungkus bodi BTR-3U bisa menahan gempuran peluru meriam.


Untuk mengoperasikan BTR-3U dibutuhkan tiga ora kru, yakni sopir, opeartor senjata, dan komandan. Personel pasukan bersenjata lengkap yang bisa diangkut sebanyak enam orang dan para pasukan ini bisa melancarkan serangan dari BTR-3U melalui lubang-lubang tembak yang sudah tersedia.

Para pasukan bisa masuk dan keluar dari BTR-3U melalui pintu samping dan dari atap. Dengan mesin buatan Jerman Deutz BF6M1015 berkekuatan 326 daya kuda, mesin BTR-3U baru diservis setelah dioperasikan hingga 60.000 km. Selain bisa dioperasikan di medan-medan berat daratan, BTR-3U juga bisa dioperasikan di lautan karena memiliki kemampuan amfibi.



Karena besarnya pesanan, Myanmar mendapatkan lisensi untuk memproduksi BTR-3U dari Ukraina, sehingga semua unit pesanannya ke depan akan diproduksi dan dirakit di Myanmar.

0 comments:

Post a Comment